Mohon tunggu...
Siauw Joen Kiong
Siauw Joen Kiong Mohon Tunggu... Pandita Buddha

Saya seorang pemuka agama, suka mengisi kelas Dhamma dan ceramah di beberapa vihara, saat ini juga sedang membina warga binaan di lapas cipinang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Udah Merdeka Belum di Dalam Hati?

9 Agustus 2025   05:55 Diperbarui: 9 Agustus 2025   05:55 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita semua suka euforia 17 Agustus. Jalanan rame sama umbul-umbul, anak-anak ketawa lari bawa kelereng, bapak-bapak lomba tarik tambang, emak-emak rebutan kursi musik berhenti. Seru banget!

Tapi di balik semua keceriaan itu, pernah nggak kita mikir: "Gue udah merdeka belum... di dalam hati?"

Penjara yang Bukan Penjara

Negara kita udah bebas dari penjajahan puluhan tahun lalu. Tapi hati? Kadang masih dijajah hal-hal kayak:

Overthinking yang bikin kepala mumet.

Fear of Missing Out (FOMO) tiap lihat feed orang lain.

Dendam lama yang nggak kelar-kelar.

Rasa nggak pernah cukup walau udah punya banyak.


Itu kayak lomba panjat pinang: kita terus naik, tapi yang kita ambil ternyata cuma plastik kosong, karena yang kita kejar nggak pernah bikin puas.

"Kemenangan terbesar adalah kemenangan atas diri sendiri." -- pepatah bijak lintas zaman

Bebas yang Sebenarnya

Buddha pernah berkata, "Dia yang menguasai dirinya sendiri lebih besar daripada dia yang menguasai ribuan orang di medan perang."

Artinya, bebas itu bukan berarti kita bisa melakukan apa aja tanpa aturan. Bebas itu punya kendali atas pikiran, emosi, dan tindakan kita.

Bayangin lomba makan kerupuk. Semua orang fokus gigit kerupuknya, nggak peduli teriak-teriak orang di sekitar. Hidup juga gitu: kalau mau merdeka, kita harus fokus ke tujuan baik kita, bukan terganggu sama komentar atau drama orang lain.

Upgrade Perjuangan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun