Apa tolak ukur sebuah negara dianggap memiliki "Budaya dan Warisan Paling Kaya" (Most Culture & Heritage)? Apakah cukup dengan memiliki situs bersejarah yang diakui UNESCO? Jawabannya, menurut data global, lebih dari itu.
Sebuah peringkat prestisius dari U.S. News Best Countries mencoba mengukur persepsi ini. Peringkat tersebut disusun dari survei luas yang melibatkan 17.000 responden dari 36 negara, menilai 89 negara berdasarkan bagaimana mereka dipandang secara global. Hasilnya menempatkan Yunani di Peringkat 1, diikuti Italia dan Spanyol, sementara Indonesia berada di Peringkat 20.
Untuk memahami posisi Indonesia, kita harus mengupas beberapa faktor dalam menentukan peringkat ini.
Lima Pilar Penilaian: Lebih dari Sekadar Monumen Kuno
Peringkat ini bersifat subjektif---yaitu, bagaimana publik global mempersepsikan sebuah negara---dan melibatkan lima kriteria utama:
 * Memiliki Sejarah yang Kaya (Has a rich history): Ini adalah pondasi. Penilaian ini melihat seberapa besar kedalaman dan dampak narasi historis suatu negara terhadap peradaban dunia, bukan hanya seberapa tua sejarah itu sendiri.
 * Banyak Atraksi Budaya (Many cultural attractions): Mengacu pada keberadaan situs warisan ikonik, galeri seni, museum, dan kekayaan seni pertunjukan yang menjadi daya tarik utama.
 * Memiliki Makanan yang Lezat (Has great food): Sektor kuliner kini menjadi bagian integral dari identitas budaya dan dinilai sebagai daya tarik signifikan.
 * Banyak Atraksi Geografis (Many geographical attractions): Menilai keindahan dan keragaman alam suatu negara (pegunungan, pantai, bentang alam) yang juga dianggap sebagai bagian dari kekayaan warisan yang ditawarkan.
 * Akses Budaya (Culturally Accessible): Ini adalah faktor kunci. Pilar ini menilai seberapa mudah budaya, sejarah, dan warisan suatu negara dipahami, dijangkau, dan dirangkul oleh wisatawan internasional dan publik global.
Kekuatan Universalitas Jadikan Yunani Nomor Satu