Mohon tunggu...
Asharina Zahra Maulidina
Asharina Zahra Maulidina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Inovasi Tim 72 KKN UNS Olah Minyak Jelantah Jadi Sabun Cuci Piring Padat

24 Februari 2023   15:21 Diperbarui: 24 Februari 2023   15:26 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu kelompok peserta pembuatan sabun cuci piring dari minyak jelantah (Dok. Pribadi)

KLATEN - Mahasiswa Tim 72 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) memberikan sumbangsih keilmuan kepada pengurus Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK), berupa pelatihan pembuatan sabun cuci piring padat dengan memanfaatkan minyak jelantah yang dilaksanaan pada Jumat (17/2/2023) di Balai Desa Pondok, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten.

Minyak goreng merupakan salah satu bahan yang tak asing bagi ibu-ibu rumah tangga sebab keberadaannya sangat dibutuhkan untuk memasak. Hampir setiap hari minyak goreng digunakan baik dalam jumlah banyak maupun sedikit.

Tak jarang pula, minyak goreng bekas pakai masih digunakan kembali. Hal tersebut dibenarkan oleh beberapa peserta pelatihan bahwa mereka kerap menggunakan kembali minyak goreng yang sudah dipakai karena dianggap masih bersih.

"Iya masih dipakai dua sampai tiga kali lagi. Sayang kalau langsung dibuang karena belum kotor," ujar Wulan, salah satu peserta pelatihan.

Proses pembuatan sabun dari minyak jelantah (Dok. Pribadi)
Proses pembuatan sabun dari minyak jelantah (Dok. Pribadi)

Koordinator program kerja pembuatan sabun dari minyak jelantah, Filia Oktaristya menjelaskan bahwa pengelolaan minyak jelantah di lingkup rumah tangga terutama Desa Pondok masih perlu diperhatikan, mengingat minyak jelantah memiliki kandungan berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan.

"Kesadaran akan pengelolaan minyak jelantah oleh warga Desa Pondok masih kurang. Berdasarkan keadaan di lapangan, masih banyak warga yang menggunakan minyak jelantah berulang kali untuk memasak dan membuang limbahnya secara langsung, padahal hal tersebut dapat membahayakan kesehatan maupun lingkungan sekitar," jelas Filia.

"Pelatihan ini berangkat dari kepedulian terhadap minyak jelantah yang dibuang apalagi dipakai berkali kali, lebih baik diolah menjadi barang bermanfaat seperti halnya sabun cuci piring padat dari limbah tersebut," tambahnya.

Pelatihan pembuatan sabun cuci piring dilakukan mahasiswa bersama dengan pengurus TP-PKK yang dipandu oleh Filia selaku mahasiswa Teknik Kimia sekaligus koordinator kegiatan ini mendapat respon positif, telihat dari antusias peserta saat ikut mempraktikkan pembuatan sabun.

Harapannya masyarakat bisa praktik pembuatan sabun dari minyak jelantah secara mandiri karena bahan dan alat yang dibutuhkan cukup simpel. Bahan dan alat yang dibutuhkan di antaranya yaitu minyak jelantah, bleaching earth atau bisa diganti dengan arang, kertas saring, air, soda api, pewarna makanan, serta fragrance oil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun