Mohon tunggu...
Shulhan Rumaru
Shulhan Rumaru Mohon Tunggu... Administrasi - Penikmat Aksara

Penikmat Aksara

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Takdir Puisi Fadli Zon

12 Februari 2019   00:12 Diperbarui: 12 Februari 2019   00:41 1534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar milik tribunnews

Toh, permintaan maaf pun barangkali akan berdampak baik. Supaya Fadli pun tak dianggap berternak kebencian lewat kata-kata dan syair yang ia produksi, reproduksi dan distribusi ke berbagai kanal media yang akhirnya memantik keriuhan publik. Sekarang, Fadli katanya akan meminta maaf dan mungkin tak mengulanginya lagi. Semoga begitu....

Oh iya, saya selipkan juga puisi kritis saya yang satire ini tentang situais politik DKI Jakarta, yang dulu barangkali syairnya sudah saya prediksi bahwa Fadli Zon memang pintar bikin puisi.

GARA-GARA AHOK

Gara-gara Ahok

Orang-orang bicara akhlak

Katanya butuh pemimpin bijak

Bukan yang mencak-mencak

Gara-gara Ahok

Pengacara sadar hukum

Ke Penjaringan bela beberapa kaum

Bicara lantang penegakan hukum

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun