Mohon tunggu...
Shollu Muhammad
Shollu Muhammad Mohon Tunggu... Mahasiswa - ...

Turki

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa itu Regulasi Emosi?

11 Desember 2022   13:18 Diperbarui: 11 Desember 2022   13:52 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Regulasi emosi atau mengontrol emosi merupakan suatu hal yang harus dimiliki oleh semua umat manusia.

Yuk kita bahas bersama apa itu regulasi emosi

Regulasi emosi merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mengatur, memodifikasi, serta bisa meluapkan perasaan dengan cara yang tepat. Kemampuan mengelola emosi akan membuat seseorang mudah menghadapi ketegangan atau masalah di dalam kehidupannya.

Ada beberapa faktor yang memengaruhi regulasi emosi pada manusia, antara lain:

  • Faktor dari lingkungan, bisa lingkungan tempat individu itu tinggal, lingkungan sekolah, masyarakat. Kenyamanan dan keharmonisan di dalam lingkungan akan memengaruhi emosi individu.
  • Pola asuh dari orang tua, bentuk pola asuh orang tua pada anak dapat memengaruhi perkembangan emosi anak. Pola asuh ada yang otoriter, terlalu memanjakan, penuh kasih sayang, tak peduli, dan masih banyak lagi.
  • Pengalaman traumatik, jika seseorang memiliki kejadian masa lalu yang sulit dilupakan hingga mengalami trauma, maka bisa memengaruhi emosinya. Ia akan musah takut dan waspada dengan orang yang ada di sekitarnya.
  • Jenis kelamin, perbedaan jenis kelamin dapat berkaitan dengan regulasi emosinya, seorang wanita yang berusia 7-17 tahun lebih bisa meluapkan emosinya yang terasa menyakitkan daripada anak laki-laki.
  • Usia, semakin bertambahnya usia individu maka kadar hormonal seseorang bisa menurun sehingga mengakibatkan emosionalnya menurun.
  • Perubahan pandangan luar, misalnya, tidak konsistennya sikap dunia luar pada pribadi seseorang, terlalu membedakan antara laki-laki dan perempuan. Dunia di luar sana memanfaatkan kondisi seseorang yang tidak stabil untuk memengaruhinya dengan hal yang negative.

Jika diri kita memiliki regulasi emosi yang baik, maka bisa memberikan manfaat seperti mampu mengatur emosi negative dan posiif dengan cara menurunkan atau meningkatkan emosinya, mampu mengendalikan emosi, mampu mengatasi suatu situasi yang membuat stress.

Pada anak usia dini harus diajarkan cara meregulasi emosi karena itu merupakan hal yang penitng diajarkan. Di dalam masa pertumbuhannya, anak akan mendapatkan berbagai pengalaman yang baru di dalam hidupnya. Jika anak tidak diajari cara meregulasi emosi maka ia akan sulit mengetahui bagaimana merespon suatu hal.

Lalu bagaimana sih cara kita sebagai orang tua mengajarkan anak untuk meregulasi emosi?

  • Mengajari anak cara untuk menenangkan diri. Ketika anak marah dalam batas wajar, jangan langsung menegurnya. Orang tua memberikan waktu sendiri untuk meredakan rasa marahnya. Jika sudah mulai agak tenang, ajak anak menjauh dari hal yang  membuatnya marah serta menanyakan pelan-pelan terkait hal itu. Ajak anak berdiskusi untuk solusi yang tepat.
  • Mengajari anak untuk mengungkapkan perasaanya. Ajari mereka untuk meluapkan emosi secara verbal bukan secara fisik.
  • Memberi pujian pada anak. Jika anak marah atau kecewa pada suatu hal maka berikan pujian agar dia merasa lebih tenang. Mungkin saja alasan ia marah atau kecewa karena ingin mendapatkan pujian.
  • Memberikan contoh yang baik. Orang tua sebagai role model bagi anak, semua perilaku, perkataan dari orang tua bisa dicontoh anak. Maka jika ingin anak bisa mengelola emosi dengan baik maka orang tua juga harus bisa mengelola dengan baik emosi yang ada pada dirinya. Apalagi jika di hadapan anak, orang tua harus bisa mengontrol emosi, jika marah jangan berteriak, ungkapkan dengan bahasa yang baik. Jika anak diajarkan meregulasi emosi dengan baik, tapi orng tua tidak bisa mencontohkannya, maka akan sulit juga anak memeiliki regulasi emosi yang baik.

Itu tadi penjelasan singkat terkait regulasi emosi untuk anak, semoga bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun