Mohon tunggu...
SholikulHadi Spd
SholikulHadi Spd Mohon Tunggu... Jurnalis - saya adalah penulis lapas untuk sosial masyarakatan dan pendidikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Aquarius

Selanjutnya

Tutup

Nature

Ancaman Banyaknya Mata Air di Pati Selatan akan Hilang-surut

6 Desember 2019   10:47 Diperbarui: 6 Desember 2019   11:06 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
jalan jalan di pati (DOKPRI)

Sumber Mata air raksasa akan hilang di Pati diramalkan akan surut bahkan akan bencana kekeringan berkepanjangan akibat berdoronya Pabrik raksasa " semen " mengeksploitasi Kendeng . Alam yang kita tempati yang dianugerahkan oleh Allah Swt menawarkandaya tarik tersendiri untuk tetap didiami , diolah, dilestarikan,dipertahankan dan diperjuangkan hingga titik darah penghabisan.

Alam yang lestari dan telah diolah memberikan manfaat yang besar untuk kelangsungan hidup tumbuh tumbuhan, hewan dan untuk kesejahteraan manusia yang mengolahnya dan dan masyarakat sekitarnya. Sukolilo adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, kira-kira terletak 25 km ke arah selatan.

sholihul hadi ( Wartawan bratapos_com)
sholihul hadi ( Wartawan bratapos_com)
Dan wilayah yang bersebelahan dengan Kecamatan Sukolilo di sebelahTimur adalah Kecamatan Kayen. Sebelah timurnya lagi adalah Kecamatan
Tambakromo. Menurut sumber yang ada ( causa Prima_ causa efektif ),Kecamatan Sukolilo meliputi 16 desa dengan 91.688 jiwa, sedangkan
Kecamatan Kayen meliputi 17 desa dengan penduduk 73.051 jiwa.

Ribuan penduduk dari desa-desa yang berada di kedua wilayah kecamatan tersebut telah memanfaatkan Sumber Daya Alam yang berupa mata air-mata air alam raksasa yang berada di wilayah Pegunungan Kapur  Utara selain dimanfaatkan sebagai kebutuhan air bersih untuk konsumsi rumah tangga dan untuk memberi minum ribuan ternak, air yang keluar dari sumber-sumber raksasa tersebut telah digunakan untuk pengairan 15.873,900 ha sawah di Kecamatan Sukolilo dan 9.603,233 ha sawah di Kecamatan Sukolilo.

civilization Illustrasi (doc. pribadi )
civilization Illustrasi (doc. pribadi )
Menurut Bapak Gunretno (salah seorang tokoh masyarakat adat SedulurSikep),dari ribuan penduduk Kecamatan Sukolilo, terdapat komunitas "Sedulur Sikep" pada umumnya disebut " Wong Samin" ( Pengikut Samin Surandika) dengan jumlah 150.000 jiwa yang menggarap lahan
pertanian di wilayah Sukolilo,Baturejo,Kedumulya dan Kasihan. Komunitas masyarakat samin tersebut hanya menggantungkan pada pertanian sebagai mata pencaharian mereka.

Pada akhir tahun 2009, ribuan masyarakat dari Kecamatan Sukolilo dan masyarakat Kecamatan Kayen menyuarakan isi hati mereka untuk menolak secara tegas dan mati-matian Pendirian Pabrik Semen Gresik di wilayah Kecamatan Sukolilo. Ribuan penduduk yang berunjuk rasa dari kedua kecamatan tersebut ingin tetap mengolah , melestarikan, mempertahankan dan memperjuangkan ribuan lahan pertanian mereka yang mana lahan-lahan tersebut terairi secara alamiah oleh keajaiban-keajaiban alam yang berupa Sumber-Sumber Air Alam Raksasa yang berada di kedua wilayah kecamatan tersebut.

Menurut suatu penelitian yang dilakukan oleh Pusat StudiManagemen Bencana Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta dan ASC ( Acityacunyata Speleological Club) Yogyakarta, ada 145 buah sumber- sumber air raksasa yang mengeluarkan air bersih sepanjang tahun di wilayah Kecamatan Sukolilo, Kecamatan Kayen dan Kecamatan Tambakromo ( wilayah Pegunungan Kapur Utara). Sumber-sumber air raksasa tersebut telah dimanfaatkan oleh 8.000 keluarga dan 4.000 ha lahan pertanian ( Sholihul Hadi  SAg, SPd _pegiat lingkuhan hidup dan HAM  di Pati selatan , jurnalis Independen Cides dan Jurnbalis di bratapos.com) 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun