Mohon tunggu...
maulina shfwatul ulya
maulina shfwatul ulya Mohon Tunggu... Lainnya - S.Pd.AUD Soon🎓

Dongeng-dan-Dunia Anak✨ Belajar mencintai diri sendiri juga mencintai menulis🌼

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Si Kecil Susah Diajari Membaca, Mungkinkah Diseleksia?

12 April 2021   19:51 Diperbarui: 20 April 2021   05:58 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.gooddoctor.co.id%2Fhidup-sehat%2Fpenyakit%2Fapa-itu-disleksia%2F&psig=AOvVaw39B9_Knsp-NRH_oyUh_S2t&ust=1618959280636000&source=images&cd=vfe&ved=0CAMQjB1qFwoTCOjdlruzi_ACFQAAAAAdAAAAABAD

"Duh, anakku sudah berusia 6 tahun tapi masih sulit jika diajari membaca , aku khawatir jika ia kesulitan di jenjang pendidikan selanjutnya "  keluh salah seorang ibu kepada teman-temannya , mengenai si buah hatinya yang belum bisa membaca .

Siapa yang tidak ingin putra atau putrinya tumbuh menjadi pribadi yang pandai membaca? gemar membaca buku? ,  beberapa orang tua dapat membuat anaknya mudah dan suka membaca secara mudah , namun ada juga orang tua lainnya yang merasa sangat kesulitan membuat putra putrinya mudah untuk dapat membaca buku.

Saat melihat anak-anak yang seusia anak bunda sudah lancar membaca, sementara anak Anda baru belajar mengeja, rasa frustrasi dan emosi Anda sebagai orang tua pasti akan timbul. Kekhawatiran tersebut semakin menjadi ketika isu disleksia dihubung-hubungkan dengan keterlambatan anak dalam membaca. 

Rasa khawatir ini wajar terjadi, dan dirasakan oleh ayah maupun bunda, karena sebagian besar orang tua memiliki ekspektasi tinggi agar anak memiliki kemampuan akademik yang cemerlang. Kemampuan membaca merupakan salah satu parameter akademik yang penting dalam kehidupan anak. 

Meski demikian, kondisi anak yang lambat membaca harus disikapi dengan tenang dan bijak. Kondisi tersebut bisa saja merupakan hal yang normal, jangan buru-buru berpikir bahwa anak Anda bodoh. Karena bisa jadi, si anak sebenarnya memiliki gangguan belajar dalam hal membaca yang kerap disebut disleksia.

Sebab Disleksia disinggung-singgung sebagai salah satu penyebab anak lambat membaca . Melansir dari Medical News Today, pada anak disleksia, otak mereka memproses materi tertulis secara berbeda. Ini yang kemudian membuat mereka sulit mengenali, mengeja, dan memecahkan kode kata-kata baru. Disleksia merupakan kondsi neurologis, dan perlu diketahui kondisi ini tidak terkait dengan kecerdasan seseorang.

Disleksia merupakan gangguan perkembangan belajar yang ditandai adanya kesulitan membaca dengan lancar. Kondisi ini tidak ada hubungannya dengan tingkat kecerdasan anak. Karena sebagian besar penderita disleksia memiliki IQ (intellectual quotion/ IQ) yang normal. Secara umum, disleksia adalah ketidakmampuan dalam pembelajaran bahasa dasar. 

Meski tidak selalu berhubungan dengan kesehatan mata, bentuk dari huruf-huruf terlihat kacau, sehingga sulit untuk dieja. Dampak ini selanjutnya akan memengaruhi kecepatan membaca, menulis, serta memahami bacaan tanpa dibaca lantang. Tidak hanya pada keterampilan CALIS, berbicara dan bersosialisasi juga akan berpengaruh.

Disleksia memiliki beberapa jenis. Salah satu di antaranya adalah direction dyslexia, di mana penderita kesulitan untuk menghafal rute jalan, sehingga rentan sekali tersesat. Jadi, ketika anak susah membaca serta tidak tahu bagaimana cara pergi ke suatu tempat, kemungkinan memiliki gangguan belajar bahasa semakin besar, karena tipe ini sering berbarengan dengan lainnya.

Di sekolah-sekolah, pengetahuan guru tentang disleksia masih rendah. Akibatnya, anak yang susah membaca dicap sebagai individu ber-IQ rendah. Padahal, ini adalah sekadar mitos. Sebagai gambaran, banyak tokoh-tokoh dunia menderita gangguan otak ini. Sebut saja Albert Einstein, John. F. Kennedy, Steve Jobs, dan bahkan novelis melegenda sekelas Agatha Christie. Ini membuktikan bahwa penanganan tepat dapat sangat membantu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun