Mohon tunggu...
Alamsyah
Alamsyah Mohon Tunggu... Human Resources - Ganbareba Dekiru

Master Degree's student in Social and Behavioral Sciences Department at Nanjing University

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menyusuri Kisah dan Fakta Menarik Saat Magang di NUST Islamabad Pakistan

23 Juli 2019   13:33 Diperbarui: 23 Juli 2019   13:48 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alhamdulillah sejak tanggal 29 Juni 2019 saya akhirnya berkesempatan mengukir jejak di negeri Benazir Bhutto (Pakistan) setelah mendapatkan undangan mengikuti program NUST's Internship Programme for International Student (NIPIS) 2019 yang diikuti oleh total 51 mahasiswa asing dari 26 negara di belahan dunia, untuk perwakilan dari Indonesia terdapat 2 orang mahasiswa yaitu penulis dan Fahru Reza Arifni, sedangkan mahasiswa lainnya ada yang berasal dari Austria, Indonesia, Mesir, Tiongkok, Perancis, Polandia, Ghana, Turki, Spanyol, Swedia, Sudan, dll.

dokpri
dokpri
Saya benar-benar bersyukur bisa menjadi salah satu dari sekian orang yang memiliki kesempatan emas ini. Saya akan menjalani program magang (internship) selama kurang lebih sebulan di National University of Sciences and Technology (NUST) Islamabad yang merupakan salah satu universitas terbaik di Pakistan. 

Beragam fasilitas dan kemudahan yang saya dapatkan seperti akomodasi, transportasi, agenda kunjungan ke berbagai landmarks dan pusat industri, makanan yang disediakan di hostel secara gratis, dan mendapatkan uang saku (stipend) dari NUST. 

Proses magang saya sendiri akan melakukan short-time research di School of Social Sciences and Humanities (S3H) NUST berfokus kepada human development and gender studies. Saya berharap, dengan mengikuti program ini saya punya banyak kesempatan untuk mengenal keberagaman dan bertukar pikiran dengan orang dari berbagai negara lain khususnya tentang bahasa, budaya, dan isu-isu sosial yang ada di Pakistan.

dokpri
dokpri
Dalam menjalani proses magang di kampus NUST dan mengeksplorasi kota Islamabad, saya meyakini akan banyak rajutan kisah dan pengalaman menarik yang akan saya dapatkan. Dalam beberapa kesempatan saya dapat memotret fakta dan fenomena unik dan cukup asik untuk diulas dan dituangkan dalam tulisan. 

Bagi saya pribadi, yang menjadi daya tarik Pakistan untuk dikunjungi berasal dari budaya yang menarik, wisata belanja murah, dan keramahan orang-orangnya. Hal tersebut mungkin bisa menjadi gambaran bagi teman-teman yang penasaran dan suatu hari ingin berkunjung ke Islamabad Pakistan.

dokpri
dokpri
Diawali ketika saya pertama kali tiba bandara Internasional Islamabad Pakistan, saya melihat begitu ketatnya penjagaan (security) yang dilakukan oleh polisi atau bahkan tentara dengan membawa senjata laras panjang yang bertugas di sekitar bandara. Tidak sampai disitu, hal itu juga nampak hingga di area kampus NUST Islamabad. 

Ketika saya menanyakan perihal penjagaan yang begitu ketat tersebut kepada salah seorang mahasiswa lokal yang menjemput saya di bandara, dia menjawab bahwa hal itu merupakan bentuk kewaspadaan dan solusi pemerintah Pakistan untuk memastikan keamanan negara dari beragam hal yang bisa mengancam stabilitas negaranya. 

Hal tersebut memang tidak terlepas dari pemberitaan media yang acap kali "lebay" dan bahkan beberapa yang terkesan menakutkan, sehingga terciptalah image bahwa kondisi Pakistan saat ini tidak aman untuk dikunjungi. Padahal tidak sepenuhnya berita tersebut benar adanya, anggapan mengenai Pakistan merupakan area konflik bahkan sarang teroris mungkin hanya benar di kawasan tertentu.

Kalaupun terjadi, kemungkinan besar berlangsung di daerah perbatasan dan termasuk wilayah konflik seperti Darra adam kheir, Swat, FATA, sebagian wilayah balochistan, dan beberapa kota yang di provinsi KPK (Khyber Pakhtun Khwa ), tapi sekarang sudah semakin berkurang karena pengamanan dari tentara semakin ketat.

dokpri
dokpri
Selain merasa aman, keberadaan saya disini seolah disambut dengan hangat oleh para mahasiswa bahkan penduduk lokal. Penduduk Pakistan memang terkenal sangat ramah, dalam tradisi mereka tamu adalah raja. Hampir setiap kali saya berpapasan dengan penduduk lokal di jalan, mereka tersenyum dan memberi salam, tidak sedikit pula yang mengajak berdiskusi dan berbagi informasi dengan orang asing tentang bagaimana pandangan kami selaku pendatang mengenai negara mereka baik budaya, karakter masyarakat, situasi keamanan dan politik, makanan, bahasa, dll. Terkhusus mengenai bahasa, saya cukup kagum dengan kemampuan bahasa inggris pada sebagian besar orang Pakistan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun