Mohon tunggu...
Shita Istiyanti
Shita Istiyanti Mohon Tunggu... Penulis Opini, desainer grafis

Saya suka menulis opini soal permasalahan umat Islam saat ini.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Global Sumud Flotilla: Tamparan untuk Dunia yang Bisu terhadap Gaza

16 Oktober 2025   15:46 Diperbarui: 16 Oktober 2025   15:46 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Global Sumud Flotilla: Tamparan untuk Dunia yang Bisu terhadap Gaza

Oleh : Ummu Bisyarah ( Pegiat Literasi )

Armada sipil menantang blokade, tapi justru membuka borok standar ganda dunia internasional.

Gelombang solidaritas dunia kini bertumpu pada Global Sumud Flotilla, sebuah armada sipil internasional yang nekat menantang blokade Israel atas Gaza. Lebih dari 40 kapal dan 500 aktivis dari berbagai negara berlayar membawa harapan dan bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza yang terkurung dalam penderitaan panjang (antaranews.com 30/09). Namun, bukannya disambut sebagai langkah kemanusiaan, armada ini justru didiskriminasi, diadang, diintimidasi, bahkan dihentikan secara paksa oleh militer Israel di laut lepas (reuters.com 02/10).

Fakta ini menelanjangi wajah ganda dunia internasional. Di satu sisi, negara-negara besar berkoar tentang "hak asasi manusia", tetapi ketika menyangkut Palestina, mereka memilih bisu seolah tak berdaya. Padahal, blokade Israel atas Gaza yang sudah berlangsung lebih dari 17 tahun, jelas melanggar hukum internasional dan prinsip dasar kemanusiaan (theguardian.com 02/10). Di sinilah terlihat, politik global lebih mementingkan "keamanan Israel" daripada nyawa dan martabat jutaan warga sipil yang dikurung tanpa hak dasar.

Indonesia sendiri menyatakan dukungan dan melindungi warganya yang terlibat dalam flotilla (tempo.co 03/10). Namun, dukungan diplomatik saja tidak cukup. Dunia Islam, termasuk Indonesia, seharusnya tidak berhenti pada retorika moral, melainkan mendesak secara nyata pembukaan blokade Gaza. Sebab jika tidak, kita ikut membiarkan sebuah generasi hancur dalam kelaparan dan trauma perang.

Global Sumud Flotilla telah membuka tabir,  siapa yang benar-benar peduli pada keadilan, dan siapa yang hanya bermain kata-kata. Ketika kapal-kapal sipil tak bersenjata pun dianggap musuh oleh Israel. Hal itu bukan lagi soal politik semata, tetapi bukti betapa terdesaknya rezim apartheid itu mempertahankan tirani. Pertanyaannya, sampai kapan dunia akan terus menutup mata?

Di sinilah Islam menawarkan solusi yang nyata. Al-Qur'an menegaskan,
"Dan jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan membela) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan..." (QS. Al-Anfal: 72).
Ini artinya, tanggung jawab menolong Palestina bukan sekadar pilihan moral, melainkan kewajiban syar'i. Persatuan umat di bawah satu kepemimpinan politik akan membuat umat Islam memiliki kekuatan nyata, bukan sekadar seruan kosong.

Sejarah pun mencatat, saat Islam diterapkan, umat mampu melindungi martabatnya. Pada masa Khalifah Umar bin Khattab, Baitul Maqdis dibebaskan tanpa pertumpahan darah yang sia-sia. Begitu pula dalam Perang Hittin (1187), Shalahuddin al-Ayyubi berhasil membebaskan Yerusalem dari cengkeraman tentara salib melalui kekuatan persatuan umat. Inilah bukti nyata bahwa persatuan politik Islam bukan utopia, melainkan fakta sejarah yang pernah membawa keadilan bagi Palestina.

Artinya, solusi bagi Palestina tidak akan lahir dari meja perundingan Barat atau rapat darurat PBB yang penuh standar ganda. Jalan keluarnya ada pada persatuan politik umat Islam di bawah hukum Allah, yang menjadikan darah satu muslim sama berharganya dengan darah muslim lainnya. Tanpa itu, tragedi Gaza akan terus berulang, sementara dunia hanya menjadi saksi bisu.

Hari ini, Global Sumud Flotilla menjadi pengingat bahwa keberanian sipil dunia saja tidak cukup tanpa kekuatan politik umat yang bersatu. Karena itu, sudah saatnya kaum Muslim bangkit, menanggalkan sekat-sekat nasionalisme sempit, dan kembali bersatu di bawah panji Islam. Hanya dengan persatuan itu, umat ini bisa benar-benar menjadi penolong bagi Palestina dan menegakkan keadilan yang selama ini dirampas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun