Mohon tunggu...
Shiswoyo
Shiswoyo Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Juang

Cerita juang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sepasang Kemungkinan

20 Januari 2021   07:07 Diperbarui: 20 Januari 2021   07:33 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Setiap rindu tidak akan selalu berujung temu, namun rindu juga tak akan pernah cukup jika tidak dituangkan dengan sebuah pertemuan." Mungkin hal itulah yang sedang kurasakan saat ini.

Sore ini aku bertolak menuju kotamu, dengan kereta yang akan mengantarkanku ke tempat dimana semua rasa gundah gulana akan sebuah kerinduan terpecahkan. Bersama dengan dirimu yang mungkin juga sedari beberapa bulan menantikan sebuah pertemuan ini. Begitupun dengan diriku yang selama ini manantikan atas sebuah rindu yang sudah kutabung untuk segera dipecahkan.

Pancaran rembulan malam yang nampak syahdu, kali ini menyambutku di stasiun kedatangan di kotamu tinggal. Aku segera bergegas mencari abang ojek untuk mengantarkanku ke tempat penginapan yang sudah kupesan sebelumnya. Sesampainya dipenginapan aku bergegas untuk beres-beres dan langsung istirahat, agar besok sudah bugar untuk menyapa senyuman yang sudah sejak lama aku tidak melihatnya secara langsung.

Bunyi nada dering ponsel membangunkan tidurku, langsung kuangkat ponsel itu dari samping tempat tidurku.

"Selamaaatt pagiii......"

Nada yang sedikit keras mengagetkan diriku yang sedari tadi masih enggan untuk membuka mata, dirimu membangunkanku dengan tak lupa juga mengucap selamat datang di kota yang penuh dengan sejuta kerinduan. Ya, dia memang baru sempat untuk menyapaku sejak kedatanganku dikota yang dia tinggali ini, karena memang saat semalem aku tiba di kota ini dia sudah tidur terlebih dahulu.

Dirimu juga tak lupa untuk mengingatkanku agar langsung bangun dan segera bersiap-siap berangkat untuk bertemu denganmu di sebuah kedai kopi yang sudah dirimu janjikan. Aku langsung beregas untuk mandi dan bersiap-siap sebelum nantinya akan segera berangkat ke sebuah kedai kopi yang tidak begitu jauh dari tempat penginapanku. Sesampainya di kedai kopi aku langsung menuju ke bar untuk memesan satu cangkir cappucinno panas pada barista yang sedari tadi sibuk melayani pengunjung lain. Setelah itu aku menuju ke sebuah kursi yang berada di ujung tak jauh dari deretan rak buku.

Aku terlarut dengan buku yang sedang kubaca sembari menikmati alunan lagu yang sedang diputar dari kedai kopi ini.

"Haayy.."

Tak lama kemudian, suara yang sudah tidak asing lagi bagiku. Suara yang biasa ku dengar dari telepon genggam kini menyapaku kembali dengan cara langsung. Mendadak aku sedikit melongo, kembali melihat seseorang yang sudah sejak lama tak kutemui secara langsung. 

Dengan wajah yang ceria dirimu bergegas menghampiriku lalu berjabat tangan sembari memberikan senyumannya yang selalu bisa meneduhkan raga ini, diriku masih sedikit terpatung atas semua yang sedang terjadi saat ini. Sembari membuka obrolan, tatapku selalu tertuju pada mata yang begitu menenangkan, menyiratkan banyak cerita yang selama ini belum terungkapkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun