Mohon tunggu...
Shintia Mardiana
Shintia Mardiana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Money

Strategi Perencanaan Pajak dalam Menghadapi Tantangan Ekonomi Global

3 Agustus 2020   17:10 Diperbarui: 3 Agustus 2020   17:05 682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

AKTIVITAS EKONOMI GLOBAL

Perkembangan arus teknologi dan informasi terutama arus digitalisasi ekonomi global mempengaruhi perkembangan perekonomian di dunia. Hal ini semakin mendorong para pelaku bisnis untuk bersaing secara global dengan melakukan transaksi bisnis lintas negara (cross borders). Terjadinya ketergantungan pasar dan produksi ekonomi di negara yang berbeda sebagai akibat dari adanya perdagangan internasional. 

Terjadinya peningkatan integrasi ekonomi global dapat dilihat dari munculnya perusahaan multinasional secara signifikan. Perusahaan multinasional adalah perusahaan yang memiliki kantor pusat di satu negara tetapi memiliki tempat usaha di banyak negara. Karena usaha atau bisnis perusahaan multinasional dijalankan di berbagai negara, maka perusahaan semacam ini biasanya memiliki pengaruh yang cukup kuat pada kondisi politik secara global.

Globalisasi ekonomi erat kaitannya dengan perdagangan bebas yang berusaha menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan internasional. Hambatan-hambatan tersebut biasanya terjadi karena tarif ekspor atau impor yang terlalu tinggi sehingga membuat harga barang tidak kompetitif. Bisa juga hambatannya berupa politik dagang yang diberlakukan suatu negara untuk melindungi produksi dalam negeri. Secara teori, hambatan-hambatan ini ditolak oleh perdagangan bebas.

Arus aktivitas ekonomi global tentu memberikan dampak pada suatu negara, salah satunya yaitu akan mendorong petumbuhan ekonomi karena kesempatan untuk bersaing secara global dan meningkatkan pendapatan perkapita global. Kemudian diharapkan akan mampu menurunkan tingkat angka kemiskinan dunia, termasuk Indonesia. Hal ini dikarenakan dengan adanya peluang naiknya pendapatan suatu negara dari hasil perdagangan bebas dengan skala internasional.

Namun, hal ini juga akan memberikan dampak negatif. Karena pada dasarnya globalisasi akan mengubah pola perilaku pelaku ekonomi dalam proses produksi maupun perilaku konsumsi dari masyarakat. Sektor ekonomi tradisional mulai ditinggalkan dan berubah menjadi sektor ekonomi modern. Kelangsungan hidup produksi dalam negeri dapat terancam karena perdagangan internasional dapat membuka peluang dan kesempatan masuknya produk luar negeri ke dalam negeri sehingga bagi produk dalam negeri yang kualitasnya rendah tentu akan kalah bersaing dan tidak laku di pasaran. 

Sedangkan produk luar negeri yang proses pembuatannya lebih maju dan modern tentu saja kualitasnya lebih baik akan laku dan menguasai pasaran. Sehingga hal ini akan membawa dampak pada kebijakan pelaku ekonomi yang mengikuti globalisasi. Apabila tidak terdapat regulasi yang tepat maka akan merugikan pelaku bisnis tradisional dalam negeri. Pemerintah menerapkan kebijakan untuk melindungi produksi dalam negeri dari produk luar negeri. Salah satu kebijakan yang diterapkan adalah dengan mengenakan bea masuk yang tinggi terhadap produk luar negeri yang masuk ke dalam negeri. Hal ini dapat menghambat perdagangan antarnegara.

KONDISI EKONOMI SAAT PANDEMI COVID-19

Pada awal tahun 2020 dunia sedang dilanda wabah Covid-19. Pada bulan Januari 2020, wabah ini telah meluas di Tiongkok dan berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Masalah yang ditimbulkan dari wabah Covid-19 ini tidak hanya persoalan kesehatan, namun juga mempengaruhi aktivitas ekonomi global, hingga memberikan dampak yang signifikan terhadap ekonomi dunia. Wabah Covid-19 diprakirakan menurunkan kinerja ekonomi negara maju maupun negara berkembang. Dampak wabah Covid-19 akan memengaruhi ekonomi setidaknya melalui tiga jalur, yaitu jalur keuangan akibat pemburukan confidence dunia, jalur supply chain akibat gangguan produksi terutama di Tiongkok, dan jalur pariwisata akibat pembatasan perjalanan oleh berbagai negara.

Harapan ekonomi dunia akan tumbuh meningkat di 2020 diprakirakan tertahan akibat dampak wabah Covid-19. Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) memprediksi outlook ekonomi global 2020 tumbuh 2,4% yoy, melambat dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2019 sebesar 2,9% yoy, dan lebih rendah dari proyeksi outlook ekonomi dunia oleh IMF pada Januari 2020 sebesar 3,3% (belum memperhitungkan dampak Covid-19).

Melemahnya ekonomi global akibat wabah Covid-19 ini akan menyebabkan sebagian besar negara maju dan berkembang berpotensi mengalami resesi pada perekonomiannya, tak terkecuali Indonesia. Kegiatan ekonomi internasional akan menyusut 5,2% tahun ini atau merupakan resesi terdalam sejak Perang Dunia II. Hal ini terungkap dalam laporan Global Economic Prospects Juni dari Bank Dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun