Mohon tunggu...
Shinta Putri Hidayati Utami
Shinta Putri Hidayati Utami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

PH AU'21

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Cegah Remaja dari Doktrin Seksual Sebelum Waktunya? Siapa Takut!

3 Januari 2023   21:42 Diperbarui: 3 Januari 2023   21:55 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.



Keingintahuan remaja yang sangat tinggi terhadap hal-hal baru merupakan salah satu cara mereka dalam mencari jati diri. Proses tersebut akan melahirkan kemampuan berpikir yang lebih terasah dan meningkatkan pengetahuan mereka. Namun, hal itu justru dapat memicu timbulnya perilaku yang menyimpang apabila tidak diimbangi dengan norma yang berlaku, salah satunya perilaku seks bebas yang diakibatkan dari pergaulan bebas.

Pergaulan erat kaitannya dengan pembentukan karakter remaja, karena dengan siapa remaja itu bergaul, ia tumbuh menjadi pribadi yang tak jauh berbeda dengan lingkungan pergaulannya. Perilaku seks bebas pada remaja ditimbulkan akibat arus globalisasi yang tidak dapat dikendalikan oleh remaja. Disamping itu, faktor pendukung seperti minimnya pengawasan orang tua, pergaulan, dan lain-lain juga memudahkan mereka melakukan seks bebas.

Stigma tidak pantas seperti "nggak seks berarti lo ngga gaul" yang beredar di masyarakat menjadi doktrin seksual yang mempengaruhi mindset remaja sehingga dengan mudahnya mereka melakukan seks bebas. Melawan doktrin tersebut melalui penentangan makna "gaul" yang disalah artikan oleh masyarakat menjadi salah satu komponen yang penting dalam memerangi tindakan seks bebas pada remaja.

Hal tersebut membutuhkan koordinasi yang baik dengan pihak-pihak terkait seperti peranan orangtua, sekolah, lingkungan masyarakat, hingga pemerintah yang berwenang dalam membuat regulasi terkait permasalahan ini. Selain itu, kesadaran dan cara berpikir kritis serta logis pada remaja itu sendiri perlu ditingkatkan untuk mengingatkan bahwa seks bebas mendatangkan dampak buruk yang berpengaruh besar terhadap masa depan remaja.

Dampak buruk tersebut mempengaruhi kesehatan seperti terjangkitnya HIV/AIDS dan penyakit Infeksi Menular Seksual lainnya, sedangkan dampak buruk yang mempengaruhi sosial seperti rasa malu yang ditanggung oleh diri sendiri, keluarga hingga masyarakat sekitar. Oleh karena itu, kita harus melawan doktrin seksual tersebut untuk mencegah prevalensi seks bebas semakin meningkat.

Petualangan hidup remaja masih panjang untuk dirajut dengan balutan kegiatan positif yang bermanfaat hingga menorehkan prestasi yang gemilang untuk kebaikan mereka di kemudian hari. Dengan demikian, melawan doktrin seksual yang beredar di masyarakat menjadi salah satu upaya dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya kesehatan dan kesejahteraan remaja.

Sumber Referensi

Balitbangham. 2016. Pelajar Cerdas Anti Seks Bebas [online]. https://www.balitbangham.go.id/detailpost/pelajar-cerdas-anti-seks-bebas. (diakses 5 Desember 2022).

Gutama, Hardan. 2022. Cegah Perilaku Seks Bebas di Kalangan Remaja dengan Cara yang Benar [online]. https://almaata.ac.id/cegah-perilaku-seks-bebas-di-kalangan-remaja-dengan-cara-yang-benar/ . (diakses 5 desember 2022).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun