Kurikulum Merdeka Belajar adalah kurikulum yang memiliki muatan pembelajaran yang berbeda di dalam kurikulum, dimana muatan pembelajaran lebih optimal, sehingga siswa memiliki waktu yang cukup untuk memperkuat kompetensinya.
Kurikulum merdeka belajar sudah mulai diterapkan pada tahun ajaran baru 2022/2023. Setelah penerapannya sejak beberapa bulan lalu ada beberapa kendala yang dihadapi oleh pendidik maupun siswa.
Kendala penerapan kurikulum merdeka belajar sebenarnya terletak pada sekelah dan juga kemauan guru. Keinginan dan keberanian sekolah untuk mengeksplorasi, berinovasi, dan berkreasi sesuai dengan kebutuhan sekolah dan siswa, sehingga kurikulum mandiri dapat dilaksanakan dengan baik.
Nah apa saja kendala tersebut?
1. Minimnya pengalaman guru dalam mengajar Kurikulum merdeka belajar.
Minimnya pengalaman guru dalam mengajar di Merdeka belajar ini dipicu oleh pengalaman guru saat belajar di bangku kuliah. Minimnya pengalaman pembelajaran dengan cara Merdeka belajar ini juga disebabkan saat guru menjadi mahasiswa kurang mendapat pelatihan sebagai guru dalam jabatan.
2. kurangnya akses dalam pembelajaran.
Kesenjangan digital dan koneksi internet yang tidak merata juga menjadi kendala dalam melaksanakan pembelajaran mandiri. Dalam pembahasan Mendiknas tentang Kurikulum merdeka, ada enam model pembelajaran yang dapat diterapkan. salah satu model pembelajarannya adalah pembelajaran yang diterapkan adalah online. Jika kurangnya koneksi internet akan membuat kendala pada roses pembelajaran jarak jauh ini.
3. Manajemen waktu
Ketika mencoba mengubah proses pembelajaran, guru mungkin memerlukan lebih banyak waktu untuk belajar kembali, menyesuaikan diri dengan tuntutan perubahan yang di harapkan. Beberapa sekolah membuat program yang cukup ketat dengan melibatkan guru dalam partisipasi aktif dalam berbagai kegiatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H