Susah Move On Bukan Berarti Kita Lemah, Tapi Karena Otak Bandel!
Kalau ada lomba paling susah di dunia, mungkin "lomba move on" bisa jadi juaranya. Gimana enggak? Sudah hapus chat, blokir Instagram, bahkan ganti playlist biar nggak ada lagu galau, Sungguh... yang awalnya cinta berjuta rasanya, mendadak dunia seperti runtuh.
Awalnya tiap chat dari dia bikin hati meletup-letup, sekarang notif WA kosong pun bikin dada sesak, eh... tiba-tiba nyium parfum yang mirip sama dia, langsung auto throwback. Kok bisa, ya? Tenang, kamu nggak lemah kok. Kamu cuma punya otak yang agak bandel.
1. Bau Mantan = Shortcut ke Memory Lane
Otak punya "jalan tol" khusus antara penciuman (olfactory bulb) dengan bagian otak yang ngatur emosi dan memori: amigdala dan hipokampus. Makanya, begitu cium bau parfum yang familiar, otak langsung nyambungin dengan kenangan lama.
Jadi kalau tiap lewat mall langsung kebayang mantan, itu bukan salah kamu. Itu salah otak yang kelewat rajin bikin flashback.
2. Kenangan Indah = Drama Series yang Nggak Ada Ending-nya
Pas pacaran, otak banjir dopamin (hormon senang) dan oksitosin (hormon kedekatan). Itu sebabnya tiap jalan bareng si dia rasanya kayak lagi jadi pemeran utama drama Korea. Nah, pas putus, sistem itu nggak langsung "shutdown". Akibatnya, otak masih suka muter ulang episode lama---alias ruminasi.
Penelitian fMRI nunjukkin orang yang baru putus mengalami perubahan di bagian precuneus, yaitu area otak yang ngurus memori dan imajinasi . Jadi jangan heran kalau kenangan mantan lebih susah dihapus daripada cache aplikasi.