Mohon tunggu...
Shifa Hidayati
Shifa Hidayati Mohon Tunggu...

Bersyukurlah dengan apa yang kita miliki, karena belum tentu orang lain mempunyai apa yang kita miliki.\r\n\r\n@Shifa19_Hazard

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ayah kemanakan cintamu untukku?

29 April 2013   22:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:24 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Seorang ayah seharusnya memiliki sifat kepemimpinan yang baik, cinta yang baik, cinta yang tulus. Bukan menjadi ketakutan anaknya. Ini kisah nyata dari seorang perjalan anak muda yang tutup usia di umur 19 tahun akibat kekejaman ayahnya.

Kalian bisa memanggil dengan panggilan Aldi (alm). Alm seorang penyandang cacat, yang diakibatkan oleh kekejaman ayahnya, pada umur 10tahunan beliau dikirim oleh ibunya ke kalimantan untuk ikut ayahnya tinggal disana karena ayah dan ibunya telah bercerai. Sebelum dikirim ke Kalimantan alm memang berbeda dengan yang lainnya, alm memiliki kekurangan yang saya ga tau kenapa jadi alm ga bisa berjalan lama dan ga bisa kuat menahan kakinya sendiri jadi jika kesenggol sedikit alm langsung jatuh dan jika sudah jatuh alm susah untuk bangun sehingga alm harus dibantu untuk berdiri dan berjalan kembali. Kekurangan yang dimiliki alm ditambah dengan kekejaman ayahnya, ketika di kalimantan ga tau kenapa ayahnya pernah memukul alm dengan sapu, melukai badan alm dengan open yang sangat panas, melukai kepala alm dengan tusukan pisau, dan kaki alm selalu di tali dengan ikatan yang kencang sehingga beginilah jadinya ketika alm di pulangkan ke bandung alm disimpan di bagasi pesawat dan di simpan di dalam dus sehingga alm mengalami lumpuh dan kuruss sekali dan pahanya menyatu dengan betisnya. Begitu kejamnya seorang ayah kepada alm. Ko bisa ayah kandung berbuat seperti itu kepada anaknya? Namun sekarang alm sudah meninggal. Banyak kenangan yang kita semua lewati bersama, canda tawa tangis. Sifat yang selalu saya salutkan pada alm itu sifat pemaafnya, alm gak pernah demdam sama ayahnya meskipun ayahnya telah berlaku kejam padanya, alm dalam keadaan apapun selalu tersenyum tidak pernah menampakan kesakitannya. Sebelum meninggal alm terlihat sangat bercahaya dan nampak begitu tampan, almpun sempat becanda tawa bersama keluarganya, alm meninggal tanpa sakit terlebih dahulu akan tetapi ketika alm dan keluarga sedang bercanda alm tiba-tiba seperti orang sesak nafas dan tidak lama kemudian alm langsung tutup usia dengan wajah yang sangat berseri. Subhanallah ! Semua keluarga besar saya amat sangat kehilangan dengan sosok alm yang murah senyum itu. Tapi saya yakin Allah punya rencana lain mengapa alm di panggil terlebih dahulu.

Mungkin jika alm bisa berbicara lancar mungkin alm akan bilang seperti ini “ Ayah mengapa kau begitu kejam padaku padahal aku sangat menyayangimu ayah ! Tapi kenapa engkau begitu kejam padaku ayah? Kenapa? Apakah aku telah melakukan hal yang sangat fatal sehingga kau menanamkan penderitaan padaku sampai sekarang aku sudah meninggal ayah? Padahal aku sangat menyayangimu, aku tak akan pernah membencimu ayah, bagaimanapun aku akan tetap menyayangimu ayah. Cukup aku yang begini ayah ! tolong jangan ada yang terluka lagi ayah, aku akan tetap mendoakanmu ayah ..

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun