Mohon tunggu...
Sherly Salsa Violina
Sherly Salsa Violina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Karang Taruna dan Eksistensinya terhadap Produktivitas Positif dan Kesehatan Mental Remaja

3 Januari 2022   13:43 Diperbarui: 4 Januari 2022   14:02 2064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Menurut KBBI produktif adalah sesuatu yang bersifat atau dapat menghasilkan dalam jumlah besar. Secara umum, produktivitas dapat diartikan sebagai seberapa banyak output yang dapat dihasilkan dari input yang ada atau dapat kita tarik kesimpulan bahwa produktif atau produktivitas adalah bagaimana kita melakukan suatu kegiatan secara teratur dan menjadi lebih baik dari waktu ke waktu dengan memanfaatkan input yang ada dan menjadikannya output dalam jumlah besar. Lalu muncul pertanyaan kegiatan apa yang dapat meningkatkan produktivitas? Tentu jawabannya adalah segala kegiatan yang bertujuan positif. Selaku generasi muda tentunya produktivitas sangat amat diperlukan demi menunjang kegiatan positif para remaja sebagai generasi muda saat ini. Salah satu kegiatan positif yang dapat meningkatkan produktivitas adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh karang taruna.

Berdasarkan Pasal 1 angka 14 Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan ("Permendagri 5/2007"), karang taruna didefinisikan sebagai lembaga kemasyarakatan yang menjadi wadah pengembangan generasi muda yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama generasi muda di wilayah desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat dan terutama bergerak di bidang usaha kesejahteraan sosial. Karang Taruna sendiri beranggotakan pemuda dan pemudi yang berusia mulai dari 11 hingga 45 tahun dengan batasan kepengurusan adalah 17 sampai 35 tahun. Menurut Peraturan Menteri Sosial RI No. 25 Tahun 2019 salah satu tugas pokok dari organisasi karang taruna ini yaitu mengembangkan potensi generasi muda dan masyarakat.

Mungkin muncul pertanyaan apa esensi keberadaan dari karang taruna pada realitanya? Karang taruna yang berdiri di tengah-tengah masyarakat merupakan organisasi dengan berbagai kontribusi yang besar dan juga positif, karang taruna memberikan banyak bantuannya dibidang kesejahteraan, produktivitas, kesehatan dan lain sebagainya. Walau tidak seluas lembaga swadaya masyarakat lainnya namun eksistensi karang taruna tidak dapat di pandang sebelah mata. Organisasi Karang Taruna ini seharusnya mendapatkan perhatian lebih dari masyarakat, pemerintah serta pihak-pihak yang terkait. Organisasi ini mampu menunjukan diri sebagai komponen SDM (Sumber Daya Manusia) yang terbilang sentral peran dan fungsinya. Sejak awal pembentukannya pada masa Orde Baru hingga era modern ini, eksistensi Karang Taruna tidak pernah lekang oleh waktu. Secara objektif Karang Taruna mampu mentransformasikan tugas dan fungsi tersebut menjadi beragam program kerja yang meninggalkan dampak yang berarti di masyarakat, diantaranya yang relevan dengan situasi pandemi ini adalah fasilitasi program vaksinasi Covid-19, serta pemulihan ekonomi melalui pemberdayaan UMKM setempat. Selain itu, organisasi ini juga menjadi jembatan penghubung kolaborasi bersama instansi pemerintah, lembaga pendidikan, maupun organisasi kemasyarakatan lainnya yang memiliki kepentingan serupa dalam memajukan kualitas kehidupan masyarakat di wilayahnya.

Alfiyah (2019) mengungkapkan pendapatnya dengan menyebutkan bahwa kegiatan produktif yang dilakukan oleh Karang Taruna dapat menjadi lembaga kontrol sosial dalam menanggulangi perilaku negatif dari generasi muda. Para remaja masa kini banyak sekali yang melakukan perilaku negatif yang membahayakan kesehatan mental. Perilaku tersebut bisa remaja lakukan secara sengaja maupun tidak sengaja, hal tersebut sebagai imbas atau pengaruh pergaulan lingkungan yang kurang baik dan informasi yang secara bebas didapatkan melalui internet maupun gawai. Perilaku-perilaku negatif yang dimaksud diantaranya adalah kecanduan merokok, minum minuman keras, dan penyalahgunaan narkoba. Perilaku negatif tersebut tentunya memiliki dampak yang negatif secara psikologis, selain para remaja menjadi kurang semangat dalam belajar sehingga prestasinya memburuk, mereka juga menjadi tidak disiplin dan cenderung berperilaku menentang norma bahkan melanggar hukum. Contoh yang paling mudah dalam hal ini adalah kurang dimilikinya adat sopan santun, tidak tertib dalam berlalu lintas, berani pada orang tua, menipu, mencuri, memalak dan merampok. Kemudian seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan industri yang semakin pesat, telah menyebabkan dampak negatif pada remaja berupa pergaulan bebas dan perilaku hedonisme, di mana para remaja cenderung bergaul tanpa batasan norma dan mendewa-dewakan harta benda. Akibatnya, banyak remaja yang terjerumus dalam kasus kehamilan remaja/nikah dini, kekerasan dalam pacaran dan pergaulan bebas tanpa batas serta perbuatan lain yang cenderung melanggar norma agama dan budaya. Bila ini dibiarkan akan berefek negatif bukan saja pada masa depan mereka sendiri tetapi juga berefek negatif terhadap ketersediaan SDM yang berkualitas di masa mendatang, ketahanan keluarga, masyarakat dan bangsa. Melalui kegiatan produktif yang dilakukan oleh karang taruna, diharapkan dapat meregulasi dan mengurangi intensitas perilaku negatif tersebut.

Maka dari itu kegiatan karang taruna merupakan salah satu pilihan yang tepat bagi para remaja generasi muda bangsa untuk meningkatkan produktivitasnya ke arah yang lebih positif lagi, salah satu hal penting yang perlu diketahui bahwa melalui kegiatan positif para remaja juga dapat terhindari permasalah kesehatan mental yang saat ini cukup marak dan banyak terjadi dikalangan remaja generasi muda bangsa. Tidak ada ruginya untuk mencoba menjadi lebih produktif. Para pendahulu yang mendirikan organisasi ini juga pastinya bangga dan merasa tujuannya tersampaikan bila para remaja lebih giat lagi dan berusaha terus mengembangkan organisasi ini. Eksistensinya ada, keberadaanya pasti, pelakunya jelas siapa, tinggal kemauan para remaja generasi penerus bangsa yang ditunggu bersama. Mari bersama-sama berproduktif dengan karang taruna atau kegiatan positif lainnya dan capai sehat jiwa maupun raga.

Penulis: M. Fahmi Abdillah, Nova Mukhlina, Rahmi Fauziah, Ryfa Meriam, Salsa Yunika Rambe, Sherly Salsa Violina, Wildan Madani

Referensi

Alfiyah, R. (2019). PERAN KARANG TARUNA DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU REMAJA MELALUI PENDIDIKAN IPS DI DESA SOMOGEDE KECAMATAN WADASLINTANG KABUPATEN WONOSOBO (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Semarang).

Angkasawati. (2018). Partisipasi pemuda dalam Karang Taruna Desa. 14--34.

Arti kata produktif -- Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online. (n.d). Retrieved December 28, 2021, from https://kbbi.web.id/produktif

Hanushek, E. A., & Ettema, E. (2017). Defining Productivity in Education: Issues and Illustrations. The American Economist, 62(2), 165--183. doi:10.1177/0569434516688207

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun