Mohon tunggu...
Shenny Dewi Sutanto
Shenny Dewi Sutanto Mohon Tunggu... Desainer - Mahasiswa

Desain Interior Universitas Kristen Petra, Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

7 Tips Mendesain Restoran di Era New Normal

18 November 2020   12:48 Diperbarui: 18 November 2020   13:20 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Industri hospitality merupakan salah satu industri yang terdampak besar oleh pandemi COVID-19.  Cafe & restaurant yang terus berupaya untuk beradaptasi dengan protokol kesehatan dan keselamatan selama pandemi COVID-19.

Sebagai seorang desainer, tugas utama kita dari perspektif desain adalah memecahkan permasalahan dengan menerapkan protokol kesehatan dan keamanan baik untuk pengunjung maupun maupun pekerjarestoran dengan menata kembali desain baik dari tata letak tempat duduk, sirkulasi, pengudaraan, maupun sanitasi. Berikut tips mendesain restoran era new normal:

1. Menentukan sirkulasi ruang

(ilustrasi take-away sumber: pointbleudesign.com)
(ilustrasi take-away sumber: pointbleudesign.com)

Beberapa jenis sirkulasi ruang pada restoran yaitu; sirkulasi pengunjung masuk, pengunjung keluar, dan sirkulasi pekerja restoran. Namun setelah pandemi dan PSBB yang membatasi aktivitas restoran membuat sistem take-away menjadi opsi yang banyak dipilih. Maka dari itu perlu adanya sirkulasi tambahan untuk take-away pada restoran untuk mempermudah aktivitas bertransaksi. Selain itu, sebelum memasukirestoran para pengunjung diwajibkan untuk membersihkan tangan, memakai masker dan melakukan pengecheckan suhu. Sanitation & checking area pada area pintu masuk menjadi kebutuhan baru pada ruang. Alangkah lebih baiknya jika sirkulasi pengunjung masuk dan keluar dibedakan, agar pengunjung yang ingin keluar tidak terhalangi oleh pengunjung masuk.

2. Memperhitungkan budget

(Ilustrasi after-before pandemic desain pempek slamet sumber: bitte-design.com)
(Ilustrasi after-before pandemic desain pempek slamet sumber: bitte-design.com)

Pandemi yang tiba-tiba membuat semua orang tidak memiliki kesiapan untuk menghadapinya, termasuk restoran-restoran yang memiliki kerugian akibat COVID-19. Maka dari itu mendiskusikan dan memperhitungkan budget juga sangat perlu untuk merancang sebuah ruang di tengah pandemi, dari budget yang ada seorang desainer harus memikirkan untuk menekan budget pada sudut mana, dimana yang menggunakan material dengan harga yang tinggi dan pada sudut mana yang menggunakan material dengan harga lebih rendah tetapi tetap menciptakan sebuah ruang yang sesuai dengan harapan. Contohnya adalah, penggunaan top table marble pada counter, sedangkan plafon finishing cat biasa dan lantai yang bisa granit berahli menjadi kramik.

3. Menggunakan konsep open kitchen

(ilustrasi open kitchen sumber: culturedmag.com)
(ilustrasi open kitchen sumber: culturedmag.com)

Selain kebersihan tempat, kebersihan makanan saat proses memasak juga tidak kalah penting. Dengan konsep open kitchen, pengunjung dapat melihat langsung proses memasak sebelum dihidangkan di depan mereka dan kondisi pegawai restoran juga menerapkan protokol kesehatan. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan pengunjung bahwa makanan yang disediakan telah melalui proses memasak yang higienis.

4. Menerapkan layout yang fleksible

(Ilustrasi layout restaurant before-after pandemi sumber: archdaily.com)
(Ilustrasi layout restaurant before-after pandemi sumber: archdaily.com)

Kapasitas restoran saat ini juga ditentukan oleh protokol kesehatan. Hal ini membuat restoran harus mengurangi jumlah kapasitas mereka hingga sesuai dengan ketentuan pemerintah. Selain itu, jumlah pengunjung pada restoran juga tidak dapat diprediksi, terkadang suatu restoran dapat memiliki banyak pengunjung dan terkadang sepi pengunjung. Hal ini membuat layout yang fleksibel sangat dibutuhkan, penggunaan mebel modular bisa menjadi pilihan yang bagus. Desain yang fleksible juga mengacu pada pengurangan product build in yang tidak dapat dipindah-pindah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun