Mohon tunggu...
Shendy Adam
Shendy Adam Mohon Tunggu... Dosen - ASN Pemprov DKI Jakarta

seorang pelayan publik di ibu kota yang akan selalu Berpikir, Bersikap, Bersuara MERDEKA

Selanjutnya

Tutup

Bola

Preview AS vs Kolombia: Memendam Dendam 21 Tahun

25 Juni 2016   15:54 Diperbarui: 25 Juni 2016   16:11 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suporter tuan rumah (sumber: akun twitter @ussoccer)

Minggu (26/6) besok, perebutan juara ketiga Copa America (CA) Centenario 2016 akan mempertemukan Amerika Serikat dengan Kolombia. Pertemuan keduanya mengingatkan kita pada pertandingan di ajang dan fase yang sama 21 tahun silam. Kala itu, Kolombia sukses mengandaskan AS. Mampukah AS menuntaskan dendam yang terpendam?

Sepanjang sejarah keikutsertaan di Copa America -sebagai tim undangan-- pencapaian terbaik AS adalah posisi keempat. Momen itu terjadi saat Copa America digelar di Uruguay pada tahun 1995. Di gelaran kali itu The Yanks tampil impresif hingga mampu menembus semifinal. Berhadapan dengan Brasil di babak empat besar, mereka pun cuma kalah 0-1. Reputasi mereka luluh lantak setelah pada perebutan posisi ketiga dipermalukan Kolombia 1-4.  AS baru ikut serta lagi di Copa America pada 2007, namun langkah mereka terhenti di fase grup.

Duel melawan Kolombia juga langsung tersaji di partai pembuka CA Centenario 2016, 3 Juni lalu. Lagi-lagi AS dibuat malu. Kali ini malah lebih parah karena terjadi saat Amerika berstatus sebagai tuan rumah. Di hadapan 67.439 pasang mata penonton di Levi's Stadium, Clint Dempsey cs. harus mengakui keunggulan La Tricolor dua gol tanpa balas.

Hasil negatif di partai pembuka itu ternyata direspons secara positif oleh Juergen Klinsmann. Pelatih asal Jerman itu mengubah strategi permainan timnya, yang paling mencolok adalah perubahan formasi dari 4-3-3 menjadi 4-4-2. Dengan dua ujung tombak, daya gedor The Stars and Stripes menjadi lebih hebat. Terbukti dengan kemenangan telak 4-0 atas Kosta Rika pada laga kedua Grup A. Di partai ketiga, AS menang tipis 1-0 atas Paraguay.  Sama-sama mengumpulkan enam poin, AS berhak keluar sebagai juara grup karena unggul selisih gol lebih banyak dibanding Kolombia. Menghadapi Ekuador di perempat final, AS kembali menang tipis 2-1. Sayangnya, di semifinal mereka dihempaskan tim kandidat juara Argentina dengan skor telak 0-4.

Sementara itu, Kolombia gagal memamerkan kestabilan performanya. Setelah menang atas AS dan diikuti kemenangan kedua atas Paraguay, Los Cafeteros malah kalah dari Kosta Rika di duel terakhir Grup A. James Rodriguez dan kawan-kawan juga harus susah payah melewati hadangan Peru di babak 8 besar. TIket ke semifinal baru mereka genggam setelah menang adu penalti 4-2. Kolombia kembali melempem saat menghadapi Chile di semifinal, sehingga harus mengakui keunggulan lawan dengan skor 0-2.

Di atas kertas, Kolombia lebih diunggulkan. Lihat saja perbandingan ranking FIFA kedua tim yang mencolok, Kolombia di peringkat 5 sedangkan AS di posisi 31. Rekor pertemuan kedua tim juga lebih memihak Los Cafeteros. Dari 18 pertemuan, 12 di antaranya dimenangkan Kolombia, 3 dimenangkan AS, dan 3 lainnya berakhir imbang. Namun, statistik tinggallah catatan saja begitu kedua tim bertemu di lapangan pada pertandingan sesungguhnya.

USA vs COL (sumber: situs resmi Copa America)
USA vs COL (sumber: situs resmi Copa America)
Kembalinya Bobby Wood, Alejandro Bedoya, dan Jermaine Jones setelah ketiganya terkena hukuman akumulasi kartu jelas menjadi keuntungan bagi AS. Ketiga pemain ini juga dipastikan lebih bugar karena memanfaatkan suspensi tersebut untuk istirahat. Kehadiran Wood akan meringankan tugas Dempsey di depan. Sedangkan Bedoya dan Jones ditugaskan untuk menyuplai bola dari kedua sisi sayap oleh Klinsmann. Konon, sang arsitek sudah mempelajari video rekaman pertandingan Kolombia menghadapi Chile dan mendapati celah di lini pertahanan calon lawannya itu.

Klinsi juga tak ingin timnya meratapi hasil buruk di semifinal. "Tentu ada sedikit kekecewaan atas hasil pertandingan melawan Argentina, karena itu kesempatan besar bagi kami untuk lolos ke final. Tapi, Argentina malam itu memang lebih kuat. Kami sudah berbicara dengan para pemain dan staff untuk mulai fokus lagi dan menatap pertandingan di Phoenix," ujarnya.

Kekalahan di pertemuan pembuka juga tidak membuat Klinsmann pesimistis akan peluang timnya. "Kami menghadapi laga ini dengan penuh determinasi dan rasa lapar. Kami bermain dengan mereka di pertandingan pertama, belajar banyak dari duel tersebut dan sekarang kami sangat siap untuk bisa mengalahkan mereka," ucap eks pelatih timnas Jerman itu seperti dikutip espn.

Konferensi pers (sumber: akun Twitter USSoccer)
Konferensi pers (sumber: akun Twitter USSoccer)
Kesempatan bagi AS untuk balas dendam akan semakin besar jika Kolombia masih belum bisa memainkan salah satu striker andalannya, Carlos Bacca. Selain Bacca, Kolombia juga tidak akan diperkuat gelandang bertahan Carlos Sanchez yang terkena kartu merah saat melawan Chile. "Kami harus move on dan memperbaiki emosional tim untuk bisa menampilkan permainan terbaik dan meraih posisi ketiga," kata pelatih Jose Pekerman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun