Artikel berjudul "Politik yang Terjebak dalam Hiburan: Membaca Demonstrasi Melalui Kacamata Komunikasi Kritis" yang ditulis oleh Bapak Drs. Study Rizal LK., M.Ag memberikan tanggapan terhadap parlemen perwakilan rakyat yang diisi oleh entertainer yang krisis perilaku sebagai anggota dewan.
Seperti yang tertulis di artikel terjadi penjarahan oleh rakyat di rumah pribadi dua anggota dewan. Meski penjarahan dianggap sebagai sikap anarkis tetapi hal tersebut menunjukkan bahwa rakyat yang suaranya tidak dihargai bisa membuat protes secara keras untuk melawan tindasan. Awal dari bisa terjadi penjarahan karena perkataan yang tidak pantas di ucapkan sebagai anggota dewan. Seharusnya anggota dewan yang memiliki label perwakilan rakyat tidak mengatakan perkataan yang tidak menghargai rakyat dan membuat rakyat merasa tertindas.
Parlemen perwakilan rakyat yang sekarang hanya dianggap sebagai panggung hiburan membuat pandangan rakyat buruk terhadap mereka. Ketidakseriusan dalam menanggapi suara rakyat dan hanya mencari kepuasan diri sendiri dalam parlemen menggambarkan bagaimana buruknya politik di Indonesia. Harapan kedepannya tentunya untuk para anggota dewan berbenah menjadi lebih baik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI