Mohon tunggu...
Shelina Adyah
Shelina Adyah Mohon Tunggu... Lainnya - masih belajar menulis, maaf bila ada salah kata atau kurang pemahaman

Mahasiswa PWK UNEJ 2018

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Critical Review Jurnal Masa Depan Bali dalam Perspektif Perencanaan Pembangunan Wilayah

21 Juni 2020   18:08 Diperbarui: 21 Juni 2020   18:07 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jurnal ini membahas tentang sektor pertanian tradisional di Bali yang berada pada simpang jalan. Bali adalah sebuah provinsi di Indonesia yang ibu kota provinsinya bernama Denpasar. Bali adalah sebuah pulau di Indonesia yang dikenal karena memiliki pegunungan berapi yang hijau, terasering sawah yang unik, pantai, dan terumbu karang yang cantik. 

Pertanian tradisional adalah bagian utama dari ekologi budaya masyarakat Bali. Hampir semua kegiatan pertanian di Bali diselenggarakan di pedesaan, yang pengelolaannya sebagian besar masih berupa pertanian tradisional. Semacam ada anggapan bahwa selagi masih ada kehidupan di pedesaan, selama itu pula pertanian di Bali tumbuh dan berkembang. 

Kemajuan pertanian di Bali lebih banyak disebabkan oleh peran pelaku usaha setempat, dan sedikit sekali dilatarbelakangi oleh keberpihakan kebijakan dan dukungan penganggaran pemerintah daerah yang bersumber dari APBD. Belum ada upaya khusus untuk mengintegrasikan kemajuan sektor pariwisata dengan sektor pertanian dan industrial di Provinsi Bali. 

Kemajuan sektor pariwisata dalam pemacuan pertumbuhan ekonomi daerah menyebabkan sektor pertanian tradisional menjadi terabaikan dan peran terhadap pertumbuhan ekonominya tidak nampak. Sektor pertanian tradisional di Bali pada satu sisi merupakan unsur penting dalam kehidupan masyarakat Bali, namun di sisi lainnya dinilai tidak responsif terhadap investasi yang bersumber dari APBD. 

Semenjak peristiwa serangan Bom di tahun 2002 terjadi krisis ekonomi. Pemerintah daerah kewalahan dari tekanan permintaan pasar yang tinggi. Subsektor pertanian yang masih bertahan antara lain adalah peternakan Sapi Bali. Pada subsektor ini telah terjadi pergeseran pola, atau dapat disebut perkembangan pola. 

Usaha ternak Sapi Bali, yang dahulu banyak didominasi usaha sambilan keluarga, sekarang sudah mulai dikembangkan dalam bentuk usaha komersial dengan skala usaha lebih dari 10 ekor per usaha. Maka pemerintah daerah mengalokasikan dana anggaran APBD Provinsi Bali yang relatif besar untuk mendukung penjagaan Sapi bali dari ancaman kepunahan dan kemurniannya. 

Akibat krisis ekonomi tersebut, menyadarkan masyarakat Bali bahwa dalam membangun kemajuan daerah sedikitpun tidak boleh melupakan keberadaan pertanian tradisional. Pertanian tradisional adalah nyawa kehidupan masyarakat Bali. 

Masyarakat Bali telah menyadari bahwa perekonomiannya hanya bergantung pada sektor pariwisata dan mengabaikan sektor pertaniannya. Untuk itu perlu ditempuh langkah-langkah penyeimbangan kembali struktur penopang kekuatan dan stabilitas ekonomi masyarakat Bali.

Dalam upaya pemajuan sektor pertanian terdapat beberapa kendala yaitu, visi pembangunan pertanian yang tidak progresif, generasi muda yang enggan bertani, dan adanya politik anggaran dalam penataan pembangunan pertanian. Terdapat pandangan yang masih menganggap bahwa kegiatan pertanian hanya berupa usaha tani saja.

Pandangan bahwa pengelolaan sumber daya pertanian di pedesaan perlu dilandaskan pada perspektif kewirausahaan industrial masih belum berkembang di kalangan perancang kebijakan pembangunan daerah di Bali. Untuk mengatasi permasalahan tersebut pemerintah pertama dapat mensejahterakan kaum petani, merevitalisasikan lembaga pertanian, dan mengembangkan infrastruktur pendukung pertanian. 

Yang kedua, pemerintah dapat meningkatkan daya tarik generasi muda untuk bertani dengan mendorong mereka untuk mempelajari pertanian dan penanaman rasa bangga pada produk lokal. Sehingga sektor pertanian pada masa datangnya dapat direncanakan dengan baik dan mewujudkan kemajuan yang diinginkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun