Mohon tunggu...
Sheila Dwianisatul
Sheila Dwianisatul Mohon Tunggu... Seniman - Sheila Dwi anisatul

Bismillahirrahmanirrahim

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Lev Vygotsky

28 Maret 2021   11:31 Diperbarui: 28 Maret 2021   11:38 1012
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bissmilahirahmanirrahim
Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang teori dasar Vygotsky. Sebelumnya kita harus tahu mengenai asal-usul dari ahli Vygotsky. Vygotsky merupakan seorang ahli psikolog yang berasal dari Rusia lahir pada 17 November 1896 dan wafat pada 11 Juni 1934. Vygotsky yang dikenal karena kontribusinya dalam teori anak. Dalam bidang psikologinya Vygotsky telah merumuskan konsep yaitu "zone of proximal development" maknanya yaitu dalam proses sebuah pembelajaran anak ada sebuah area yang dimana anak tersebut wajib diberikan bantuan eksternal agar dapat belajar melalui hal baru, dan juga ada area lain yang dimana anak bisa belajar mandiri tanpa dibantu.

Dalam teori vygotsky difokuskan mengenai bagaimana perkembangan kognitif anak dapat untuk dibantu melalui interaksi sosial.  Vygotsky menyatakan bahwa kognitif anak dapat tumbuh tidak hanya melalui tindakan terhadap objek, namun juga dengan interaksi dengan orang lain seperti orang dewasa, teman sebaya. Dorongan dari orangtua dan guru dapat membantu anak untuk meningkatkan ketrampilan dan mendapatkan pengetahuan dari mana saja. 

Pengalaman yang diberikan oleh teman sebayanya yang menguasai keahliannya masing-masing agar dapat dipelajari anak- anak lain melalui bimbingan secara lisan. Dapat diartikan bahwa anak-anak dapat memperoleh pengetahuan melalui belajar dari orang dewasa tidak semata-mata menggunakan dari benda atau objek. Vygotsky mempercayai bahwa perkembangan kognitif yang paling baik yaitu ketika anak berkembang saat berada disekolah, saat terjadinya interaksi antara pendidik dengan murid. 

Berbagai pandangan dari Piaget dan Vygotsky mengenai perkembangan kognitif anak. Pada perkembangan kognitif dalam teori Piaget yaitu anak-anak secara aktif dapat membangun dunia kognitif anak sendiri, dan  informasi dari lingkungan yang tidak begitu dituangkan ke dalam pikiran anak, sehingga teori ini mengutamakan aksi atau repsentasi mental. Sedangkan teori dalam Vygotsky mengidentifikasi pemikiran intelektual seperti penggunaan tanda-tanda, dan symbol bahasa, ilmu pengetahuan, music, seni dan lainnya yang digunakan dalam operasi intelektual. 

Vygotsky dalam perkembangan kognitif menekankan anak-anak dapat secara aktif dalam membangun pemahaman dan pengetahuan dengan melalui interaksi sosial pada umumnya. Pada perkembangan memori, penalaran dan atensi yang termasuk kegiatan belajar untuk menggunakan apa yang dia dapat dari orang- orang dewasa seperti bahasa, seni, system matematika, strategi memori. 

Teori vygotsky yang terkenal dengan teori kognitif sosial budaya atau (socio cultural). Vygotsky dalam pembentukan sejarah pengetahuan terdapat empat tahap yaitu filogenetik yang artinya praktek berkembang yang dari spesies manusia, budaya yang artinya praktek budaya berasal, situasional yang artinya dengan situasional yang diwujudkan dengan praktek, ontogenetic yang artinya kontribusi yang terdapat dari pengalaman pribadi pada individu. 

Pada peran sentral yang telah diakui oleh Vygotsky dalam hubungan sosial budaya yang dapat mempengaruhi guru yang sebagai cabang dari sosial, bukan hanya untuk bekerja terhadap rangsangan yang dilingkungan pengajaran. Dalam masa bermain anak- anak merupakan sebuah kegiatan yang secara otomatis dapat berkontrubusi untuk perkembangan anak. 

Yang dimana kegiatan bermain ini memerlukan sebuah interaksi antara guru dan murid yang memainkan peran aktif. Vygotsky mengatakan bahwa orang dewasa yang dapat menyadiakan dukungan dalam ZPD (Zone of Proximal Development) konsep ini merupakan konsep yang pertama kali di kenalkan oleh Lev Vygotsky. ZPD merupakan tingkat ketrampilan anak yang diraih dengan belajarnya sendiri, sementara atasnya yaitu tingkat dari tanggung jawab yang dapat diterima oleh anak dengan dibantu instruktur yang lebih menguasai. ZPD menegaskan arti yang penting dari pengaruh sosial pengaruh sosial, pada pengaruh instruksi, dan tahap perkembangan kognitif anak.

Dalam lembaga Pendidikan Anak Usia Dini yang menggunakan konsep scaffolding dapat mencapai secara maksimal dengan mengubah tingkat dukungan, jikalau anak sudah mulai aktif dan dapat terampil maka bimbingan yang didapatkan dikurangi. Peran pendidik dalam lembaga PAUD ini sebagai scaffolding untuk menciptakan strategi khusus dan suasana, situasi ketika proses belajar mengajar yang dihadapi. Selama dalam scaffolding pendidik dapat mengidentifikasikan dengan rutin pola berpikir dalam proses jatuh tempo. 

Seperti apa guru mencontohkan scaffolding, contohnya pendidik bisa membantu anak dalam proses belajarnya mengalami kesulitan, dapat mengetahui informasi anak yang harus di sertakan dalam pernyataan kelulusan agar anak memperoleh informasi yang relevan. Keberhasilan dari scaffolding ini dari kemahiran instruktur yang memberi bantuan, bukan hanya membutuhkan dari anak- anak saja.

Pendekatan Vygotsky dalam pembelajaran menekankan pada scaffolding akibatnya murid semakin lama semakin bertanggung jawab atas tugas dan kewajibannya. Adapun peran guru dalam pembelajaran konstruktivistik yaitu tugas utama para pendidik untuk membimbing murid dengan belajar sendiri, memunculkan minat untuk mempelajari suatu hal agar dapat belajar dengan sungguh- sungguh, tidak hanya memberikan pengetahuan saja. Kesempatan ini sangat bagus untuk murid dalam menemukan dan menerapkan ide- ide, secara sadar menggunakan strategi untuk belajar sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun