Mohon tunggu...
Suci Shawmy Febrita
Suci Shawmy Febrita Mohon Tunggu... -

Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Korupsi No! Jujur Yes!

5 Maret 2015   07:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:09 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saat melenium pertama rakyat Indonesia berhasil membangun sebuah candi yang megah dan terkenal didunia, Candi Borobudur yang terletak di pulau Jawa. Dan saat ini pulalah keadaan ekonomi rakyat baik. Memasuki melenium kedua, rakyat Indonesia mulai mengalami krisis ekonomi yang mana saat itu negara kita dijajah oleh Belanda selama kurang lebih 350 tahun lamanya dan juga diikuti oleh Jepang dengan kerja paksanya. Melenium ketiga saat ini diwarnai dengan adanya globalisasi berupa alat komunikasi yang semakin canggih, transformasi yang tidak sulit dan lain sebagainya. Berkembangnya teknologi dan informasi pada zaman ini pun membuat banyak tuntunan pada masyarakat seperti halnya dalam bidang ekonomi, banyak kebutuhan-kebutuhan ataupun keinginan-keinginan. Orangpun berlomba-lomba untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka tersebut dengan berbagai macam cara ada yang dengan cara yang halal maupun yang haram dilakukan sebut saja KKN (Korupsi Kolusi dan Nepotisme).

Korupsi merupakan suatu perbuatan yang buruk, busuk bahkan hina seperti penggelapan uang, penggelapan jabatan, penerimaan uang sogokan, pemerasan, gratifikasi dan lain sebagainya. Korupsi juga merupakan kejahatan terbesar didunia yang tak ada tandingannya. Indonesia, negara kita sendiri masuk dalam daftar negara terkorup se-Asia, sangat ironis sekali. Korupsi tidak hanya dalam kalangan pemerintah namun juga dalam instusi-instusi dan juga sudah menjalar ke berbagai komunitas-komunitas kecil. Maka dari itu agenda penting reformasi yakni pemberantasan KKN (Korupsi Kolusi dan Nepotisme).

Banyak penyebab seseorang korupsi yakni lemahnya keyakinan beragama, kurangnya didikan moral dari orang tua, adanya kesempatan terbuka bagi seseorang melakukan kecurangan atau sistem rapuh, keserakahan, mentalitas yang tidak kuat sehingga mudah untuk dipengaruhi, faktor kebutuhan yang mana menunjang kehidupan seseorang, gaji yang diberikan pemimpin kecil atau tidak sesuai dengan yang diharapkan, bisa juga dengan faktor budaya. Banyak alasan lainnya seseorang melakukan korupsi, yang jelas korupsi dalam agama islam dilarang karena melanggar hak asasi manusia.

Pada surat Al-baqarah (188) yang artinya “ Dan janganlah kamu makan harta diantara kamu dengan jalan yang batil, dan janganlah kamu menyuap dengan harta itu kepada para hakim, dengan maksud agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui”. Pada ayat ini disebutkan bahwa perbuatan yang batil sebagaimana korupsi tidak boleh dilakukan, haruslah kita mencari kebaikan dengan cara berdagang sesuai dengan syariat islam, berkarya untuk menjauhi diri dari perbuatan korupsi, mencari uang dengan jalan yang baik dan kebaikan lainnya, karena Allah sendiri melarang mengambil dan memakan harta yang diperoleh dari jalan yang tidak baik.

Akibat dari korupsi itu sendiri sangat besar misalnya pada sistem ekonomi negara kita, negara kitapun mengalami kerugian, lalu adanya kesenjangan sosial dan budaya, misalnya orang kaya akan semakin kaya, orang miskin semakin miskin. Hilangnya kepercayaan kepada orang tersebut (koruptor),hidupnya tidak akan tenang, dan masih banyak lagi akibat dari korupsi.

Beberapa langkah pencegahan korupsi tersebut adalah menanamkan nilai moral sejak dini pada anak, karena anak merupakan “lembaran kertas putih” yang mana nanti orang tua yang akan menentukan anaknya bagaimana, menanamkan pada anak kejujuran, tanggung jawab dan tak kalah penting lagi nilai agama. Korupsi dapat diminimalisirkan jikalau pemimpin itu bersifat amanah. Juga bisa dengan mengadakan gerakan transparansi terhadap keuangan negara agar semua masyarakat tau. Dan membuat kebijakan yang tegas terhadap sanksi korupsi, dan pencegahan lainnya Namun yang utama saat ini ialah kejujuran seseorang, jika semua orang di pemerintahan maupun di organisasi atau instansi-instansi berlaku jujur maka tidak akan ada lagi yang namanya korupsi di Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun