Mohon tunggu...
shashie syaidah maulidiyanti
shashie syaidah maulidiyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa Prodi Geografi Universitas Lambung Mangkurat

Hobi Membaca dan Menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Foodie

UMKM Soto Banjar khas Banjarmasin

8 Oktober 2025   11:34 Diperbarui: 8 Oktober 2025   11:43 4
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Soto Banjar merupakan salah satu kuliner tradisional paling terkenal dari Kalimantan Selatan, khususnya dari kota Banjarmasin. Hidangan ini memiliki cita rasa gurih, aromatik, dan kaya rempah, menjadikannya sajian yang digemari oleh berbagai kalangan, baik masyarakat lokal maupun wisatawan. Soto Banjar biasanya berbahan dasar ayam kampung dengan kuah bening kekuningan yang berasal dari perpaduan rempah seperti kayu manis, cengkeh, kapulaga, pala, bawang merah, bawang putih, dan serai. Aroma khasnya menjadi daya tarik utama yang membedakan Soto Banjar dari jenis soto lainnya di Indonesia.

UMKM Soto Banjar muncul sebagai bentuk inovasi ekonomi rakyat yang mengangkat kuliner tradisional menjadi peluang usaha menjanjikan. Sebagian besar UMKM ini dimulai dari skala kecil --- seperti usaha rumahan, gerobak keliling, hingga warung sederhana di pinggir jalan. Meski dimulai secara sederhana, semangat wirausaha, keuletan, dan konsistensi menjaga cita rasa menjadikan UMKM Soto Banjar terus berkembang hingga kini.

Ciri khas utama dari UMKM Soto Banjar terletak pada konsistensi dalam menjaga rasa autentik. Bahan-bahan yang digunakan umumnya diperoleh dari pasar tradisional setempat, seperti ayam kampung, telur rebus, ketupat, dan perkedel kentang. Soto Banjar juga sering disajikan dengan taburan bawang goreng, daun seledri, dan jeruk nipis yang menambah kesegaran rasa. Di beberapa tempat, pelaku UMKM menambahkan sate ayam atau emping melinjo sebagai pelengkap.

Dari sisi pengelolaan, UMKM Soto Banjar telah mengalami transformasi yang cukup signifikan. Jika dulu pemasaran hanya mengandalkan pelanggan tetap dan promosi dari mulut ke mulut, kini pelaku UMKM sudah memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas jangkauan pasar. Penggunaan media sosial seperti Instagram, Facebook, WhatsApp Business, hingga TikTok menjadi strategi efektif untuk menarik pelanggan baru. Dengan menampilkan foto produk yang menarik dan video proses pembuatan soto, mereka dapat membangun kepercayaan konsumen dan memperkuat citra merek.

Selain promosi digital, banyak pelaku UMKM Soto Banjar yang mulai berinovasi dalam hal produk. Misalnya, membuat Soto Banjar instan dalam kemasan vakum yang bisa dikirim ke luar daerah, atau Soto Banjar modern yang dikombinasikan dengan bahan-bahan kekinian seperti telur asin, sambal korek, dan topping ayam crispy. Inovasi ini membantu menarik minat generasi muda yang sebelumnya lebih tertarik pada makanan cepat saji. Dengan demikian, UMKM Soto Banjar berhasil memperluas segmen pasar tanpa kehilangan keaslian cita rasanya.

Dari sisi ekonomi, keberadaan UMKM Soto Banjar memberikan kontribusi besar terhadap perputaran ekonomi lokal. Usaha ini tidak hanya menguntungkan pemilik, tetapi juga memberikan efek berganda bagi masyarakat sekitar. Misalnya, peternak ayam kampung, pedagang sayur, pemasok bumbu, hingga tukang parkir ikut merasakan dampak positifnya. UMKM seperti ini terbukti menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat, terutama di daerah yang jauh dari industri besar.

Pemerintah daerah juga berperan penting dalam pengembangan UMKM Soto Banjar. Melalui pelatihan kewirausahaan, pelaku usaha diajarkan cara mengelola keuangan, menjaga kualitas produk, serta mengembangkan strategi branding. Dinas Koperasi dan UMKM, misalnya, sering memberikan pendampingan bagi pelaku usaha makanan tradisional agar mampu menembus pasar yang lebih luas. Beberapa UMKM bahkan telah berpartisipasi dalam pameran kuliner tingkat nasional untuk memperkenalkan Soto Banjar sebagai warisan kuliner Indonesia.

Selain itu, aspek kebersihan dan kemasan juga menjadi perhatian penting. Dalam era modern, konsumen semakin peduli terhadap kualitas, higienitas, dan tampilan produk. Oleh karena itu, UMKM Soto Banjar kini mulai memperhatikan desain kemasan yang menarik, penggunaan logo yang profesional, serta standar kebersihan dalam proses produksi. Beberapa pelaku usaha bahkan telah mendaftarkan merek dagang mereka untuk memperkuat identitas usaha.

Tidak hanya berperan secara ekonomi, UMKM Soto Banjar juga memiliki nilai sosial dan budaya. Soto Banjar bukan sekadar makanan, tetapi simbol kebersamaan dan identitas masyarakat Banjar. Dalam berbagai acara adat dan perayaan, Soto Banjar selalu menjadi hidangan utama yang menyatukan keluarga dan masyarakat. Melalui UMKM, nilai-nilai tradisi ini terus dilestarikan dan diperkenalkan kepada generasi muda.

Ke depan, potensi pengembangan UMKM Soto Banjar masih sangat besar. Dengan dukungan pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat, usaha ini dapat berkembang menjadi ikon kuliner nasional. Beberapa langkah strategis yang bisa dilakukan antara lain peningkatan kualitas produk, diversifikasi menu, sertifikasi halal, serta promosi melalui platform digital dan festival kuliner.

Dengan kombinasi antara rasa khas, inovasi, dan manajemen modern, UMKM Soto Banjar memiliki peluang besar untuk menjadi salah satu kuliner unggulan Indonesia. Tidak hanya menjaga warisan budaya kuliner Banjar, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa usaha kecil mampu bertahan dan berkembang di tengah persaingan ekonomi modern.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun