Mohon tunggu...
SharonVC
SharonVC Mohon Tunggu... Musisi - pelajar

Nama : Sharon kelas : XI IIS 1

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Loop

20 November 2019   16:08 Diperbarui: 20 November 2019   16:21 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tapi bedanya guruku yang ini berbeda, tahun lalu guruku adalah guru matematika, guruku yang ini adalah guru agama. Pada saat itu aku bingung dengan apa yang harus kulakukan. Aku coba melaporkan ini kepada guruku yang lain tapi tentu saja mereka tidak mempercayaiku. Jadi aku berpikir bahwa antara aku harus mencari bukti bahwa dia bukan guruku yang sebenarnya atau aku harus mencari tujuannya dia kesini.

Disinilah aku memulai pencariaanku dengan mencari jawabannya. Aku memperhatikan dan mencari tahu apa saja yang dilakukan dia. Dan jawaban yang bisa aku buat hanya dia akan mencoba membunuh sahabatku Meisei lagi. Di hari pementasan aku berusaha dengan segala cara untuk menghentikan Meisei untuk tidak naik ke atas panggung. Bahkan sampai pementasannya sudah mulai pun aku tetap menjauh kan Meisei dari arena panggung. 

Tidak lama kita berdua terbeku dengan suara tembakan yang kenceng. Yang terikut dengan suara triakan, kita berdua melihat ke arah panggung di mana semua orang berteriakan. Di situ aku melihat Skyla sahabatku yang menjadi pemeran utama. dadaku terasa sesak melihatnya terbaring di lantai penuh dengan darah......dan lagi aku terbangun......aku terasa ketakutan dengan apa yang telah terjadi. 

Mungkin ini memang hanya mimpi tapi yang membuatku takut adalah dejavu dejavu yang terjadi pada, ku seolah olah ada kemungkinan untuk bisa terjadi di dunia nyata. Aku coba untuk tidak mempedulikan mimpi itu dan berusaha untuk tidak memikirkan yang negatif karena aku takut kalau hal hal negatif itu akan beneran terjadi. 

Jadi aku menjalankan hari hariku seperti biasanya. Dan setahun pun berlalu, saat itu kita sedang dalam masa UN , aku tersibuki dengan materi materi pelajaran UN. Bahkan aku terkadang begadang untuk belajar untuk UN. tetapi hari jumat itu, aku sudah pada batas aku, aku tertidur dengan tanpa suara. 

Aku terbangun dalam kelas, semuanya sedang persiapan festival. Dan aku langsung teringat dengan mimpi setahun yang lalu dan setahun sebelum itu. Aku menjalani mimpi itu setenang mungkin, dan hal yang sama terjadi lagi, ada van hitam, guruku di bius dan digantikan dengan orang misterius, tetapi bedanya orangnya selalu berbeda. 

Tahun pertama targetnya Meisei, tahun kedua targetnya Skyla, tahun ini targetnya siapa? Itu yang sedang dicari sekarang, pencarianku berakhir pada saat aku menyadari suatu hal. Guruku yang terbius juga selalu beda, tapi ada satu persamaan yang mereka miliki yaitu mereka berdua merupakan guru yang bertanggung jawab atas pementasan, pemilihan aktor, dan sutradara pementasan. Kalo guruku yang terbius digantikan dengan orang misterius itu, maka dialah yang tahu dimana letak posisi pemain pementasannya, dia juga yang tahu kapan waktu yang tepat untuk memerintahkan tembakan itu. 

Dan aku juga menyadari persamaan Meisei dan Skyla, mereka berdua adalah pemeran utama di pementasan, dan pemeran utama kali ini adalah sahabatku yang bernama Willow, dia adalah sahabatku yang paling dekat, yang selalu ada bersamaku sejak SD, apapun yang akan terjadi aku harus menyelamatkannya. 

Setiap hari menuju pementasan aku selalu memperingatkannya tentang apa yang akan terjadi kepadanya kalau dia menaiki panggung itu, ya tentu saja ia tidak mempercayaiku, dia bahkan merasa bahwa aku tidak inginnya memaju ke panggung karena dia mengira aku iri padanya, tetapi hal itu tidak akan menghentikanku untuk menolongnya, dia adalah sahabatku tidak mungkin aku akan membiarkannya begitu saja. 

Hari pementasan itu pun tiba, sepanjang hari itu aku menempel terus dengan Willow, aku terus membujuknya untuk tidak mengikuti pementasannya. sore pun tiba dan pementasan sebentar lagi akan mulai , tetapi Willow tetap saja tidak tidak mempercayaiku. Dengan opsi yang terakhirku, aku menghancurkan costume dan props-props dia. 

Dengan itu setidaknya pertunjukannya dimundurkan sampai besok. Saat kita balik ke dressing room Willow, dia memarahiku karena ia tahu bahwa akulah yang merusakan costume and props-nya. Dan kita pun saling beradu domba. Lalu percakapan kita berhenti saat kita berdua mendengarkan suara ketukan pintu. Saat Willow membukakan pintu itu, dia melihat guru kita, sang orang misterius. Dia memasuki ruangan kita dengan muka yang sangat intens. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun