Mohon tunggu...
Sharli Fitria Aa Sriron
Sharli Fitria Aa Sriron Mohon Tunggu... Mahasiswa - A girls

Just try to write

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kearifan Lokal Adat Masyarakat Sunda dalam Hubungan dengan Lingkungan Alam

18 April 2022   12:30 Diperbarui: 18 April 2022   12:55 2288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Banyak sekali nasihat atau piwuruk bersumber dari alam yang menjadi pedoman Orang Sunda dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Salah satu diantaranya adalah:

"Cecendet mande kiara, atawa cileuncang mande sagara", dalam Bahasa Indonesia yaitu pohon cecendet yang bentuknya kecil dan rapuh ingin menyamai pohon kiara yang besar dan kokoh, atau air genangan ingin menyamai lautan.

Nasihat diatas merupakan suatu ungkapan ketidaksepadanan dalam suatu kehidupan

"Ka cai jadi saleuwi, ka darat jadi salebak", dalam Bahasa Indonesia yaitu ke air menjadi satu danau, ke darat menjadi satu kawasan

Nasihat dari piwuruk diatas artinya hidup harus seiring sejalan atau harmonis.

Kedekatan Orang Sunda dengan alamnya membuktikan bahwa perilaku yang baik akan memberikan sesuatu yang baik pula. Orang Sunda telah memberikan bukti yang nyata bahwa kesadaran diri dan kepercayaan manusia terhadap alam haruslah selaras sehingga mampu untuk mengelola dan menjaga alam yang kita tempati.

Referensi:

Indrawardana, I. (2012). Kearifan lokal adat masyarakat Sunda dalam hubungan dengan lingkungan alam. Komunitas: International Journal of Indonesian Society And Culture, 4(1).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun