Saat memasuki usia 18-30, quarter life crisis atau krisis seperempat abad yang ditandai dengan perasaan khawatir, hampa, bingung, galau mengenai masa depan dan juga tujuan hidup pasti pernah dialami oleh semua orang.
Saya pun demikian sedang mengalami fase itu. Tak jarang, ketika quarter life crisis melanda, terutama saat malam tiba, pikiran saya kerap diganggu dengan pertanyaan hidup. Alih-alih bisa tidur nyenyak, justru saya jadi overthinking dengan segala hal.
Pernah beberapa kali, saking gemasnya dengan ovethinking dan diri sendiri tidak mampu menjawabnya, akhirnya saya melakukan pencarian lewat Google maupun Quora untuk mencari solusi.Â
Tak jarang juga algotima sambatan netizen di Twitter yang mengalami hal serupa sesekali lewat timeline dan secara tidak langsung cukup menjawab pertanyaan seputar hidup yang sedang saya alami.
Belum lama ini, saya mencari pertanyaan hidup yang kerap kali dialami sebagian orang saat quarter life crisis melanda. Tapi kali ini, saya mencoba bertanya lewat ChatGPT.
Kok lewat ChatGPT? Saya mau coba aja, kan katanya dia bisa jawab pertanyaan layaknya sedang berkomunikasi dengan orang.
Bertanya seputar quarter life crisis lewat ChatGPT
Problem yang kerap dialami saat sedang quarter life crisis ialah seputar menentukan masa depan dan tujuan hidup. Dan ChatGPT pun menjawab dengan singkat dan padat.Â
Dikatakan bahwa hal itu wajar terjadi, dan ia pun memberikan beberapa langkah yang bisa dilakukan dalam menentukan tujuan masa depan. Dimulai dengan merenungkan keinginan hidup hingga tetap semangat meningkatkan keterampilan.
Setelah menyusun tujuan masa depan, kesulitan dalam membuat keputusan di antara beberapa pilihan juga kerap dialami bagi mereka yang mengalami quarter life crisis. Kemudian ia pun memberikan strategi dalam mengambil keputusan.