Mohon tunggu...
Sharfina
Sharfina Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Writer

Suka jalan-jalan ke tempat baru sambil motret tidak asal jepret 📸

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Siapa Bilang Orang Kantoran Tidak Bisa Traveling?

4 Juli 2019   18:08 Diperbarui: 7 Juli 2019   15:17 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orang kantoran bisa liburan (Dokumentasi pribadi)

"Ketika Masih sekolah, waktu banyak, tenaga banyak, tapi uang sedikit. Ketika sudah bekerja, waktu sedikit, tapi tenaga banyak dan uang banyak. Ketikaa sudah tua, waktu banyak, uang banyak, tapi tenaga sedikit." (Anonim)

Setiap kelompok usia tentunya pernah dihadapkan pada kendala untuk menikmati yang namanya traveling, entah kendala dalam hal waktu, kondisi keuangan yang tidak memungkinkan hingga tenaga.

Bagi orang yang sudah bekerja, beberapa orang mengganggap traveling merupakan sesuatu yang pro namun juga ada yang menganggapnya sesuatu yang kontra. 

Bagi yang pro, traveling dapat membawa manfaat, seperti memperluas wawasan dan pergaulan, mengurangi stres, menghilangkan kebosanan hingga menjernihkan pikiran. Namun, bagi sebagian yang kontra, traveling dianggap membuang uang. Jadi, sebenernya seberapa pentingkah traveling, khususnya bagi karyawan yang bekerja?

Nah belum lama ini, saya membeli sebuah buku yang berjudul "Traveling Ala Orang Kantoran, Karyawan Juga Bisa Traveling", dalam buku tersebut banyak sekali insight yang didapat mengenai seberapa pentingnya sih traveling, tips dan trik mengumpulkan uang untuk traveling hingga bagaimana merencanakan traveling yang meriah namun kantong tidak bolong. So, daripada kamu penasarn, yuk simak ulasan berikut ini!

Seberapa pentingkah liburan?

Kapan sebaiknya orang kantoran dapat traveling? (Dokumentasi pribadi)
Kapan sebaiknya orang kantoran dapat traveling? (Dokumentasi pribadi)
Sebagai karyawan yang bekerja 8 hingga 9 jam dengan penuh tekanan, tak jarang stres dapat melanda kapan saja. Namun, seperti dikatakan sebelumnya bahwa masih ada sebagian orang yang bekerja mengganggap traveling merupakan hal yang sepele.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Transmerica Center for Retirement Studies and Global Coalition on Aging terhadap 1.500 responden berusia di atas 25 tahun dari kedua jenis kelamin membuktikan bahw sektitar 75% responden merasakan traveling banyak memberikan manfaat pada fisik, pikiran hingga relasi sosial. Hasil penelitian pun membuktikan bahwa traveling dapat mengurangi resiko Alzheimer dan Dementia.

Namun, sayangnya fenomena yang sering dialami oleh kebanyakan orang ialah terkadang kesempatan, waktu, dan kondisi keuangan tidak selalu berjalan beriringan. Apalagi karyawan, punya uang dan tenaga, tapi tidak punya waktu untuk berlibur. Namun, ada juga yang memiliki masalah dalam mengatur keuangnnya, entah karena terlalu boros atau terlalu konsumtif.

Lalu, apa yang dibutuhkan agar impian untuk traveling bisa tercapai?

Agar niat untuk traveling tidak sia-sia, sebagai karyawan diharuskan untuk menetapkan target dan membuat perencanaan jauh-jauh hari, mulai dari destinasi yang akan dituju hingga tentukan juga uang yang harus ditabung setiap bulan.

Setelah target ditetapkan, kita juga bisa membuat perencanaan sesuai dengan target yang hendak dicapai, seperti siapakan to do list dan catatan tabungan khusus traveling.

Terakhir, jangan lupa untuk menetapkan evaluasi agar dapat mengetahui target yang ditetapkan apakah sudah realistis dan dapat tercapai. Bila di tengah jalan perencanaan terlihat kurang realistis, kita dapat mengubah atau merevisi rencana semula.

Mau traveling, tapi dari mana uangnya?

Sebagai karyawan yang memiliki gaji pas-pas an tentu traveling merupakan hal yang fana. Apalagi jikalau kebutuhan yang dipenuhi banyak. Namun, ada berbagai cara yang bisa dilakukan agar uang untuk traveling dapat terkumpul, seperti mencari pekerjaan tambahan atau melakukan investasi, seperti saham, reksadana,bisnis dan royalty. Selain itu tambahkan uang tabungan Anda dengan mengurangi belanja.

Terkadang, pengeluaran untuk belanja membengkak karena seseorang tidak bisa membedakan mana kebutuhan dan keinginan. Sehingga, jika Anda termasuk orang yang tidak bisa menahan keinginan, ada baiknya juga untuk membuat skala prioritas.

Ilustrasi travel budget (Sumber ilustrasi: www.ovlg.com)
Ilustrasi travel budget (Sumber ilustrasi: www.ovlg.com)
Tips menekan anggaran traveling

Nah di buku "Traveling ala Orang Kantoran, Karyawan Juga Bisa Traveling" ini juga dijelaskan bagaimana tips menekan anggaran traveling. Jikalau kita berpergian sendiri kita dapat menentukan lokasi yang kita inginkan tanpa perlu berdebat dengan orang lain. Nah enaknya, kalau kita pergi bersama teman, kita dapat sharing biaya hotel maupun akomodasi, sehingga dijamin irit.

Sebenarnya ada banyak cara untuk mendapatkan biaya hotel yang murah. Maka untuk itu, ada baiknya untuk pesan jauh-jauh hari dan Anda dapat mengandalkan situs-situs resmi yang terpecaya.

Dalam memesan hotel, Anda juga perlu mempertimbangkan keamanan, kebersihan dan kenyamanan serta lokasi yang strategis. Hindari menginap di hotel yang terletak di pinggir kota karena meskipun harganya murah, tapi aksesnya sulit.

Selanjutnya, biaya akomodasi juga perlu nih dipertimbangkan. Nah untuk menekan harga tiket, Anda bisa nih memesan akomodasi setahun sebelumnya agar dapat harga lebih murah. Cara lain yang lebih unik, Anda bisa menginap di bandara.

Tak kalah penting ketika traveling ialah terkadang kita ingin mencicipi kuliner khas daerah atau negara tersebut. Nah, untuk menyiasati pengeluaran, Anda bisa mencoba makan di gerai street food.

Oh iya, yang menarik lagi dalam buku ini, pembaca juga dihadirkan beberapa rekomendasi tempat yang pas untuk traveling, baik di dalam maupun luar negeri.

Di buku ini juga dijelaskan segala perinciannya, mulai dari tempat wisata yang bagus untuk dikunjungi baik di dalam maupun luar negeri dengan budget 3 juta hingga 5 juta, harga sewa mobil selama 3 hari, biaya hotel, dan biaya masuk tempat wisata.

Sebagai contoh untuk wisata dalam negeri, yaitu Bangka Belitung. Anda bisa menyiapkan budget setidaknya 3 juta hanya dengan mengunjungi 3 destinasi di Bangka Belitung hanya dalam 3 hari. Semisal, hari pertama, Anda bisa mengunjungi Tanjung Pandan, Gantung, Vihara Dewi Kwan Im, Pantai Burung Mnadi dan Pantai Tanjung Tinggi.

Hari kedua, Anda dapat mengunjungi pulau Kepayang, pulau Batu Belayar, pulau Lengkuas, Pulau Burung dan pulau Gusong.

Hari ketiga, Anda bisa pergi ke pantai Penyabong dan batu Baginde.

Nah, untuk transportasi ke Bangka Belitung sendiri, kamu bisa naik maskapai yang menawarkan harga murah dan untuk akomodasi di sana pun sehari hanya 500.000 ribu hingga 600.000 include bensin. Selain itu, penginapannya di sana pun sudah relative terjangkau, cukup mengeluarkan kocek sebesar 200.000 ribu hingga 500.000 ribu.

Selain destinasi dalam negeri, di buku ini juga menawarkan informasi liburan ke luar negeri hanya dengan budget 5.0000.000. Contohnya Manila hanya 4 hari 3 malam. Di hari pertama Anda tiba di Manila, Anda bisa langsung check in di hotel daerah Ermita yang mana merupakan daerah turis. 

Di hari kedua, Anda dapat mengunjungi Intramuros (San Agustin Church, Intramuros Cathedral, Fort Santiago), Rizal Park dan Manila Ocean Park. Lalu, di hari ketiga, Anda dapat mengunjungi Quiapo Church dan Green Belt.

Jadi, tunggu apa lagi? Traveling lah selagi usia masih muda, seperti yang dikutip dari buku ini, " Sebelum menyesal  travelinglah selagi masih muda, karena waktu tidak berjalan mundur. Kesempatan tidak datang dua kali dan masa muda tidak akan pernah kembali."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun