Mohon tunggu...
Fathan
Fathan Mohon Tunggu... bloger -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Jas Merah" Soekarno, Sudah Saatnya Kini Ditampilkan Kembali

25 November 2018   07:05 Diperbarui: 25 November 2018   10:14 852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto : gardaindonews.com

Jas Merah, Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah. semboyan Presiden pertama, bapak proklamator,Ir Soekarno. Sebuah jargon yang meminta kita generasi penerus bangsa untuk tidak melupakan sejarah. Tentu saja maksudnya adalah untuk belajar dari sejarah bangsa kita. 

Agar kesalahan kesalahan yang telah terjadi, tidak terulang kembali. Agar semangat perjuangan para pahlawan bisa kita tiru. Agar nilai kebangsaan kita semakin tumbuh berkembang,sehingga kita bisa mengisi kemerdekaan dengan kegiatan yang positif.

Mengapa jargon tersebut harus ditampilkan saat ini? Agar kita kembali mengingat,bagaimana cara cara licik yang dipergunakan Belanda dalam menjajah bangsa kita beberapa ratus tahun yang lalu. Devide et impera,atau politik adu domba yang membuat Belanda betah menjajah kita selama kurang lebih 350 tahun lamanya.

Menurut wikipedia, devide et impera adalah kombinasi strategi politik,militer,dan ekonomi yang bertujuan mendapatkan dan menjaga kekuasaan dengan cara memecah kelompok besar menjadi kelompok kelompok kecil yang mudah ditalkukan,dan mencegah kelompok kelompok kecil agar tidak bisa bersatu sehingga bisa menjadi sebuah kelompok yang besar dan kuat. 

Lalu, apakah saat ini kita merasakan (seperti) masa penjajahan  Belanda waktu itu? Apakah kita sedang di adu domba?

Melihat fakta yang terjadi, ya kita sedang merasakan yang namanya di adu domba. Siapapun yang menjadi dalangnya, mungkin merekalah yang sudah mempelajari sejarah kita beberapa ratus tahun yang lalu. Sejarah dimana kita dengan mudah dijajah Belanda. 

Walaupun pada akhirnya gagal karena timbulnya persatuan bangsa pada waktu itu. Mereka tau,bahsa bangsa kita mempunyai sejarah mudah di adu domba. Di benturkan antar sesama bangsa Indonesia.

Mari kita kembali mengingat jargon atau semboyan Soekarno." Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah. Tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri " . Rupanya Soekarno sudah tau betul,betapa beratnya mempertahankan kemerdekaan yang telah kita nikmati. 

Paham betul,kalau kita rentan diadu domba,paham betul,kalau akan ada kepentingan besar yang menginginkan kita hancur. Entah dalam hal politik,ekonomi,atau yang lainya. Lalu apa yang harus kita lakukan?

 " Beri aku 1000 orang tua , niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda,niscaya akan kugoncangkan dunia. "

Gambaran betapa kuatnya,betapa hebatnya pemuda Indonesia. Ke 3 jargon atau semboyan Soekarno tersebut seperti saling berkaitan satu sama lain. Kalaupun memang berkaitan,berarti beliau menginginkan pemuda bangsa untuk bersatu melawan penjajahan modern yang sedang kita alami saat ini. Melawan devide et impera gaya yang telah disempurnakan oleh siapapun yang sedang menjadi tokoh antagonis dalam kemelut di Indonesia saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun