Hanya hitungan hari, bulan suci ini akan segera berakhir. Bulan penuh berkah bernama Ramadhan itu telah sampai di ujungnya. Seperti seorang tamu istimewa yang datang membawa berkah, ia kini bersiap untuk pergi, meninggalkan jejak-jejak kebaikan di hati kita. Ada rasa haru kesedihan yang menyelimuti, ada juga rasa haru kebahagian yang menghampiri. Satu sisi, kita mesti bersyukur atas kesempatan beribadah dan menjalani rutinitas kebaikan di bulan suci nan berkah ini. Namun di sisi lain, ada kerinduan yang mulai tumbuh bahkan sebelum ia benar-benar berlalu menghinggapi qalbu.
Refleksi: Apa yang Telah Kita Lalui?
Ramadhan adalah perjalanan spiritual yang penuh makna. Setiap harinya, kita diajak untuk melatih diri menjadi pribadi yang lebih baik. Mulai dari menahan hawa nafsu hingga memperbanyak amal ibadah sudah hal biasa kita giatkan. Namun, saat bulan ini hampir usai, pertanyaan besar muncul dalam benak:
Apakah kita telah memanfaatkan Ramadhan dengan sebaik-baiknya?
Ada hari-hari di mana kita mungkin merasa telah maksimal dalam beribadah. Namun, tak jarang pula ada momen-momen ketika kita lalai atau merasa belum cukup memberi yang terbaik.Â
Apakah tilawah Al-Quran kita sudah konsisten? Apakah shalat malam kita khusyuk? Apakah do'a kita sudah sering? Apakah tangan kita sudah cukup berbagi kepada sesama yang membutuhkan?
Ramadhan mengajarkan bahwa setiap manusia adalah pembelajar. Tidak ada kesempurnaan dalam perjalanan ini, tetapi selalu ada ruang untuk perbaikan untuk masa depan lebih indah.
Harapan: Apa yang Kita Nantikan?