Hari Selasa lalu (21 Januari 2014), publik Filipina pantas untuk bersukacita menyambut kemenangan Rose Fostanes dalam ajang kompetisi tarik suara X-Factor di Israel.
Di Arutz Sheva 7, Tova Dvorin menulis sebuah berita tentang kemenangan seorang perempuan perawat warga Filipina. Perempuan Filipina itu sempat terganjal dengan persoalan status keimigrasian.
Menyusul kemenangan Fostanes, Menteri Dalam Negeri Israel Gidon Sa'ar mengeluarkan pernyataan resmi Pemerintah Israel, yang memutuskan untuk mengabulkan permohonan Fostanes. Sebagaimana diketahui, Fostanes sudah melengkapi permohonan visa kerjanya dengan melampirkan persetujuan resmi dari pihak keluarga sang induk semang, tempat dia bekerja sebagai seorang caregiver.
Dengan menyandang status baru sebagai pemenang X-Factor dan sekaligus memiliki visa bekerja yang sah,sekarang Fostanes dapat leluasa untuk meniti karir bernyanyi di negeri Benjamin Netanyahu.
Siapa sangka, bahwa seorang perempuan yang sebelumnya sekadar mengais rezeki di negeri orang, justru terangkat taraf kehidupannya setelah beradu kebolehan di ajang X-Factor? Perubahan hidup itu cukup besar bagi seorang perempuan asing, dari tadinya seorang perawat pribadi untuk sebuah keluarga Israel, akhirnya menjadi seorang kandidat bintang baru di dunia tarik suara!
Sukses di negeri orang kelak akan dapat dibawa pulang ke Filipina, di sebuah negeri yang berlimpah-ruah dengan bakat-bakat bernyanyi, sama seperti yang dimiliki oleh negeri kita tercinta Indonesia.
Tampaknya, Rose Fostanes sempat dibanding-bandingkan dengan Susan Boyle, seorang penyanyi berbakat Skotlandia, yang dikenal karena berperangai pemalu, rendah hati, dan bersahaja, namun memiliki kemampuan olah vokal yang mampu memukau para penggila musik di Inggris pada ajang tarik suara sejenis, Britain's Got Talenttahun 2009.
***