Mohon tunggu...
shalwa
shalwa Mohon Tunggu... mahasiswa

menonton

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Memudarnya Nilai Pancasila pada Generasi Muda Indonesia di Era globalisasi: Dalam Fenomena maraknya Budaya populer korea atau K-POP

18 Oktober 2025   16:03 Diperbarui: 18 Oktober 2025   16:03 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Memudarnya Nilai Pancasila pada Generasi Muda Indonesia di Era Globalisasi: Dalam Fenomena Maraknya Budaya populer Korea atau K-POP 

 

Pendahuluan 

Indonesia merupakan negara yang penduduknya terbesar keempat di dunia. Yang terdiri berbagai suku bangsa, ras, agama, dan bahasa. Jati diri nasional bangsa indonesia bersumber pancasila, namun sekarang pancasila hanya dipakai hafalan untuk ujian semata. Dengan semakin banyaknya budaya asing yang masuk ke indonesia, rasa nasionalisme negara ini semakin terkikis karena pengaruh tersebut dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat, khususnya generasi muda. Kesulitan dan bahaya dari luar juga dapat mempunyai dampak yang besar. Bahaya dan kesulitan tersebut akan menimbulkan kepentingan dan perebutan kendali antara nilai-nilai wawasan terdekat dan kualitas-kualitas mendunia. (Dewi Ratih&Ulfatun Najicha, 2021)

Generasi muda adalah sumber daya yang tak ternilai harganya bagi negara. Karena merekalah yang akan tetap memberikan dampak signifikan di masa depan. Generasi muda perlu mempertahankan jati diri bangsanya. Karena generasi mudalah yang nantinya akan menjadi garda terdepan dalam menghadapi pesatnya arus globalisasi saat ini. Contohnya, masuknya budaya asing yang menimbulkan generasi muda menurut budaya tersebut baik secara berpakaian, berbicara dan lain sebagainya. Hal ini, adanya perkembangan teknologi informasi khususnya media masa memberikan dampak yang sangat besar dalam kemajuan komunikasi. Teknologi yang canggih tidak hanya dapat menyebarkan informasi dengan cepat namun bermanfaat dalam memudahkan penyebaran informasi mengenai budaya dari seluruh dunia. Penyebaran informasi pada media massa saat ini berkaitan dengan budaya populer atau dikenal sebagai budaya pop.

Budaya pop secara sosiologis merupakan budaya yang sedang tren, banyak diminati dan cepat berganti. Kebudayaan populer biasanya berkaitan dengan masalah keseharian yang dapat dinikmati oleh semua orang atau kalangan orang tertentu, seperti musik, flim, fashion, dan lain-lain ( Bungin, 2006:100 dalam Riauzie Poetri, 2014). Di indonesia, Hallyu dimulai dengan menampilkan drama korea atau k-drama di salah satu stasiun televisi. Menariknya alur cerita yang diperankan oleh aktor dan aktris bisa menarik perhatian para penonton masyarakat indonesia, terutama wanita. Setelah melihat tanggapan positif dari masyarakat, beberapa stasiun televisi lokal berlomba-lomba menayangkan drama korea, membuat masyarakat indonesia semakn gandrung. Hingga kehidupan masyarakat diwarnai oleh produk budaya negara tersebut termasuk musik, drama, fashion dan gaya hidup. Menurut penulis, budaya korean wave telah masuk diberbagai tempat dunia, terutama di indonesia. Ini dapat dilihat dari cara anak-anak muda zaman sekrang yang berpakain, riasan wajah, berbicara, dan bahkan mengonsumsi makanan korea (eni susanti, 2023).

Pembahasan 

            Istilah "Korean Wave" digunakan untuk menjelaskan bagaimana budaya korea menyebar di berbagai bidang kebudayaan. Ini adalah fenomena globalisasi budaya. Flim korea, drama korea, musik pop korea (K-POP), mode, bahasa korea, makanan, teknologi, dan sub-kebudayaan lainnya yang mengandung unsur-unsur budaya korea adalah produk kebudayaan korea selatan. Penyebaran korean wave menyebabkan dominasi konten budaya di berbagai negara di seluruh dunia, salah satunya indonesia. (mahardika, 2022)

Budaya korea tentu saja sudah tidak asing lagi ditelinga kita, khususnya di generasi anak muda bahkan sebagai orang awam kita pasti tau atau mengenal kebudayaan yang berasal dari negara ginseng ini. Banyak remaja yang sudah tergila-gila dengan suatu grub musik K-POP misalnya BTS, mereka rela menghabiskan rela menghabiskan kuota internet untuk mendownload lagu-lagunya. Para remaja juga berlomba- lomba mengikuti style fashion korea dengan membeli baju-baju yang mirip dengan aktor atau aktris yang mereka sukai, memakan makanan yang dimakan oleh aktor atau aktris korea. Bahkan mereka rela menonton langsung konser yang menghabiskan biaya lumayan fantastis.

Budaya korea ini dapat menyebabkan lunturnya jiwa nasionalisme di kalangan remaja indonesia. Lunturnya nasionalisme merupakan penyimpangan nilai pancasila pada sila ke-3 yang berbunyi "persatuan indonesia". Banyak remaja yang demam korea selalu mengikuti trend yang sedang populer di korea. Baik itu style fashion, gaya hidup dan makanan. Sehingga industri fashion korea memasuki pasar indonesia untuk berbisnis dan memperkenalkan kebudayaan yang dimiliki. Selain industri fashion, industri makanan seperti adanya restoran makanan korea dan produk-produk korea yang masuk ke indonesia menyebabkan remaja tidak mencintai produk lokal . hal ini menyebabkan remaja lupa dengan adanya kebudayaan sendiri.

Kesimpulan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun