Mohon tunggu...
Shalsa Amalia
Shalsa Amalia Mohon Tunggu...

my name is shalsa nurhasanah. everyone can call me shalsa or chacha. I live in Bogor. I am ex from SMAN 9 Bogor. now I am study in meteorologi of Intitut Pertanian Bogor. i like writing. I have an obsession to become a writer. and I believe i can reach it. don't forget to be my friend in Facebook or be my followers in Twitter and also be my friend in my blog http://shalsa-amalia.blogspot.com/ :D

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pengaruh psikis akibat luka masa lalu

2 Agustus 2013   10:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:43 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Tentunya kita tahu bahwa Hubungan kita tak dapat dipisahkan dengan orang lain. Perilaku kita dalam berhubungan dengan orang lain menentukan kepercayaan diri kita untuk bersikap dalam suatu kelompok berhubungan dengan orang lain. Terkadang dengan adanya hubungan kita dengan orang lain ada saja perasaan negative yang terlintas dalam benak kita atau bahkan perasaan mudah tersinggung dan bersikap kasar terhadap orang lain. Karena pada dasarnya seseorang yang mudah tersinggung dan rapuh, merasa gelisah terlalu cepat, mudah marah dan mudah putus asa tanpa alasan yang jelas akan berlaku angkuh atau bahkan jadi mudah bergantung pada orang lain dan terkadang ketika mereka menghadapi kegelisahan serta kemarahannya akan bertindak kasar atau agresif kepada orang lain. Faktanya banyak alasan yang membuat seseorang menjadi seperti itu salah satunya adalah kenangan buruk.
Kenangan buruk cenderung lebih jelas mengganggu psikis seseorang dibandingkan kenangan manis. Semakin menyakitkan kenangan yang kita miliki semakin terasa nyata dan dekat pula kenangan itu kita rasakan. Perasaan negative seperti kenangan buruk cenderung menghabiskan lebih banyak waktu dan kerja keras untuk menanggulangi dampaknya. Dengan adanya kenangan buruk dalam kehidupan kita di masa lalu akan membuat penyesalan datang di masa kini. Dan penyesalan akan mengacaukan kehidupan kita karena kenangan buruk di masa lalu meninggalkan bekas dalam otak kita terutama jika kenangan buruk itu terjadi pada saat kita muda. Bekas-bekas luka ini akan selalu ada.
Yang perlu kita pikirkan adalah jangan menjadikan rasa sakit dari masa lalu menjadi lebih dari sekedar kenangan walaupun rasa sakit dari masa lalu meninggalkan luka jangan biarkan luka itu menjadi hal nyata untuk mengendalikan perilaku di masa sekarang. Jadi intinya jangan biarkan masa lalu mengendalikan kehidupan kita di masa kini. Kitalah yang seharusnya mengendalikan perasaan kita bukan sebaliknya atau bukan masa lalu yang mengendalikan kita. Seperti kata pepatah “ lost time is never found” waktu yang hilang tak dapat ditemukan kembali.
Terima kasih telah membaca semoga bermanfaat

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun