Dusun Banger, Candirejo - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Mandiri Inisiatif Terprogram (KKN MIT) Posko 101 UIN Walisongo Semarang menggelar sosialisasi pencegahan stunting di Dusun Banger, Desa Candirejo, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, pada Sabtu (9/8/2025). Kegiatan ini dihadiri 50 orang warga yang sebagian besar merupakan ibu menyusui, balita , orang tua balita, dan, lansia.
Sosialisasi ini menjadi salah satu program kerja unggulan KKN MIT Posko 101 divisi kesehatan dan lingkungan masyarakat, mengingat stunting masih menjadi isu serius di wilayah pedesaan, termasuk di Kabupaten Semarang. Menurut data Dinas Kesehatan setempat, angka prevalensi stunting di Kabupaten Semarang pada tahun 2024 masih berada di kisaran 3,2 persen, dengan beberapa desa masih menunjukkan angka yang relatif tinggi.
Ketua Posko 101, Sahal Irfan, menjelaskan bahwa tujuan kegiatan ini dapat memberikan pemahaman mendalam tentang stunting, masyarakat semakin terdukasi dan melakukan pencegahan sejak dini, "harapannya semoga setelah disampaikannya sosialisasi ini, ilmu yang diberikan dapat bermanfaat serta ibu-ibu semakin paham langkah-langkah pencegahan stunting," ujarnya saat memberikan sambutan.
Acara dimulai dengan pemaparan materi pertama oleh koor divisi kesehatan dan lingkungan masyarakat KKN MIT Posko 101 yang disampaikan secara interaktif menggunakan media presentasi yang edukatif. Materi meliputi pengertian stunting menurut ahli gizi, dampak jangka panjangnya, pentingnya gizi seimbang bagi ibu hamil dan balita, serta pentingnya pola hidup sehat, selanjutnya pemaparan materi kedua dikuatkan oleh bidan desa, Ika penjelasan lebih mendalam terkait stunting.
Bidan Desa Ika , mengapresiasi kegiatan ini semacam ini, dan berharap agar angka stunting di Desa Candirejo turun, "acara sosialisasi stunting hari ini terlihat prepare karena menggunakan proyektor sehingga ibu dan balita juga dapat menyimak materi yang disampaikan, materi yang disampaikan juga jelas, harapan saya sebagai bidan desa yaitu angka stunting di Desa Candirejo dapat turun, dan ibu serta balita terbiasa dengan makanan pangan lokal yang memiliki gizi seimbang" ungkapnya.
Menurut Ika, perhatian terhadap gizi anak dan ibu hamil perlu menjadi prioritas bersama, karena akan berdampak langsung pada masa depan desa.
Koordinator bidang kesehatan dan lingkungan masyarakat KKN MIT Posko 101 Shalsa, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan harapan dan gerakan kecil yang diupayakan untuk menurukan angka stunting di Desa Candirejo, "harapan saya langkah kecil yang dapat kita lakukan ini dapat lebih mengedukasi para warga dusun, untuk lebih mengerti, waspada, dan aware kepada bahaya stunting dan bagaimana cara pencehannya, jika warga sudah teredukasi pastinya warga akan lebih aware pada diri mereka dan sekitar," tambahnya.
Warga yang hadir tampak puas dengan kegiatan ini. Salah satu peserta Sevi, mengaku baru mengetahui bahwa stunting dapat berdampak pada kemampuan belajar anak di sekolah kelak.
"Saya jadi paham kalau gizi itu penting sekali sejak hamil. Terima kasih kepada mbak mas KKN yang sudah mau datang ke sini dan memberikan ilmunya," tuturnya.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan angka stunting di Dusun Banger dapat menurun dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang semakin meningkat. Program ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah desa, dan masyarakat dapat menjadi langkah efektif dalam menciptakan generasi sehat dan cerdas di masa depan.