Mohon tunggu...
Shaleh Muhammad
Shaleh Muhammad Mohon Tunggu... Jurnalis - Kuli Kata

Pejalan Sunyi, menulis dalam gelap.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Ada Denganku?

3 Juni 2023   01:30 Diperbarui: 3 Juni 2023   12:27 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Larut malam yang hening. Entah mengapa, perasaan asing itu hadir kembali. Suasana hati tak karuan, seketika tanganku mulai meraba papan ketik di depanku. Malam yang begitu dingin seperti biasanya, tetapi saat perasaaan itu datang tiba-tiba sekujur tubuhku berkeringat, sepertinya raga ini pun menolak kedatangannya. 

Malam seakan mengatur semuanya, suara musik akustik sepertinya telah ia siapkan sebelum kedatangannya. Menambah haru kesejukan malam ini. Dalam suasana seperti sekarang ini, rasanya aku tenggelam dalam sebuah sumur yang sangat dalam. Rasa takut gerogoti hati dan pikiran ini. Ada apa denganku ? Aku benar-benar takut malam ini.

Aku mencatatnya dengan baik. dengan harapan kecemasan ini segara berlalu pergi dari jiwaku. Mengadu pada secarik  kertas, bercerita pada malam yang telah lama terlelap. 

Baca juga: Kepada Pagi

Kerumitan yang akhir-akhir aku alami benar-benar menguras batas kewaranku. Aku sendiri, mungkin selamanya akan begini. Tak ada seorang pun yang mengerti, bahkan dia: yang terpatri jauh dalam relung hatiku. Ada apa denganku malam ini?

Tuhan, jalan mana lagi yang engkau tunjukkan padaku? Aku pasrah malam ini, bahkan seluruh waktu yang kau titipkan telah aku berikan padanya. Jikalau jalan-jalan semakin rumit, hanya kepadamu aku titipkan mereka: istri dan kedua anakku. 

Aku ingin semua perasaan ini berakhir, sungguh menyiksaku. Bahkan jika hidupku berakhir malam ini,tak seorang pun yang akan mau memikul beban hidup yang aku tinggalkan.

Baca juga: Malam yang Kelelap

Setiap kali perasaan ini hadir, selalu aku pendam dalam-dalam. Tetapi malam ini ia lain daripada biasanya, benar-benar menembus relung jiwaku. Kemana lagi aku akan bercerita? hanya  laman ini. 

Aku bagai ranting yang patah

Malam yang semakin larut 

Hati pun semakin kalut

Baca juga: Senja di Batannato

Andai ada persinggahan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun