Di tengah hiruk-pikuk Ciputat, Tangerang Selatan. Ada sebuah tempat yang cukup tersembunyi, sebuah kafe yang baru saja berdiri bulan februari lalu menawarkan atmosfer yang berbeda. Tempatnya cukup sempit namun menawan. Saat memasuki kafe, kalian akan disambut dengan rak-rak buku yang rapih dan aroma arabica gayo yang khas. Di sudut kafe, kalian akan mendengar sekelompok mahasiswa yang sedang melempar diskusi ataupun larut dalam paragraf buku yang sedang mereka baca. Kasta Kafe Pustaka, yang berlokasi di Jl. Ir H. Juanda No.85, bukan sekadar kafe biasa. Di sinilah kopi dan literasi bertemu, menciptakan suasana yang hangat sekaligus penuh inspirasi.
Dari Mimpi Menjadi Ruang Literasi
Menurut Yohan (21) dan surendi (19), pengelola Kasta Kafe Pustaka, menjelaskan bahwa kafe ini lahir dari keinginan sederhana, yaitu menciptakan ruang di mana orang bisa mengakses buku lebih mudah dan mencerdaskan mahasiswa. "Keinginan saya agar mahasiswa jadi pintar, selain itu biar mudah aja untuk baca buku, kan banyak buku di sini," ujar Yohan dengan logat padangnya yang kental.
Kafe ini menghadirkan rak-rak buku berisi berbagai genre, mulai dari fiksi, nonfiksi, hingga buku-buku klasik yang jarang ditemukan di tempat lain. "Buku-buku kami boleh dibaca di sini atau dipinjam, asal nanti dikembalikan," tambah Surendi sambil mengaduk arabika gayo.
Suara dari Pengunjung: Lebih dari Sekadar Tempat Nongkrong
Ada dua pengunjung setia yaitu Ulma dan Tasya, mahasiswi Komunikasi Penyiaran Islam UIN Jakarta semester 8. Â Mereka mengaku sudah menjadi pelanggan setia sejak awal berdiri kafe ini. Mereka menjelaskan, bahwa kafe ini tidak hanya sekadar tempat nongkrong, namun juga sebagai tempat yang nyaman untuk diskusi. "Di sini suasananya sangat mendukung untuk kita diskusi, banyak buku-buku juga yang bisa dibaca," ujar Ulma yang duduk santai di kursi kafe.Â
Tasya juga menjelaskan bahwa buku di kasta sangat menarik dan bahkan menunjang keperluan untuk perkuliahan. "Di sini bukunya banyak, rak-rak bukunya rapih, ada novel juga dan bahkan bukunya ada yang relevan untuk bahan kuliah aku," ujarnya sambil menunjukan rak-rak buku di dekatnya.
Kopi dan Kata: Meracik Harapan Baru
Di Kasta, kopi bukan hanya penghangat tubuh, tapi juga pemantik percakapan dan ide. Banyak kutipan dari penulis dan ilmuan yang menghiasi dinding kafe Pustaka. Salah satunya adalah kutipan dari penulis legendaris Pramoedya Ananta Toer "Bangsa yang rendah dalam literasi akan selalu rendah dalam peradaban." Kutipan ini memang bukan sekadar kata-kata biasa. Ia menjadi harapan bahwa setiap pengunjung yang datang, berkeinginan lebih dari sekadar minuman dan kontribusi mereka dalam memajukan literasi bangsa.
Pengelola menaruh harapan besar pada kafe ini kedepannya, mereka berharap semoga kafe ini bisa menjadi rumah bagi siapa saja yang cinta dengan buku. "Semoga suatu hari nanti bisa tercipta komunitas buku lewat kafe ini," ujar Surendi dengan mata yang penuh harap.