Mohon tunggu...
Shaira Ramadhani
Shaira Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UMJ

mahasiswa UMJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etika Komunikasi di Era AI: Menggali Pengaruh AI dan Teknologi serta Tanggung Jawab Manusia dalam Penggunaannya

6 Mei 2024   19:17 Diperbarui: 21 Mei 2024   16:12 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source : google image 

Tahun 2024 menyaksikan puncak penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam komunikasi. Dari asisten virtual yang membantu dalam tugas sehari-hari hingga sistem otomatisasi yang mengelola komunikasi bisnis, AI telah menjadi elemen tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Meskipun memberikan kemudahan dan efisiensi, kemajuan ini juga memunculkan pertanyaan kritis tentang dampaknya terhadap interaksi manusia serta etika penggunaannya.

Dalam lingkup filsafat komunikasi, konsep tanggung jawab moral memainkan peran sentral. Teori-teori seperti deontologi, utilitarianisme, dan etika kewajiban memberikan kerangka kerja bagi pemahaman tanggung jawab manusia dalam penggunaan teknologi AI. Sementara itu, prinsip otonomi dan keadilan dalam etika komunikasi menegaskan perlunya menghormati hak individu dalam konteks teknologi komunikasi yang semakin canggih(Dr. Michael Jibrael Rorong, 2023) .

Pertama-tama, deontologi menyoroti pentingnya tindakan yang sesuai dengan kewajiban moral yang melekat pada individu. Dalam konteks komunikasi AI, hal ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana kita harus menggunakan teknologi tersebut dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip moral yang mendasari tindakan kita.

Sementara itu, utilitarianisme menekankan pada konsekuensi dari tindakan yang diambil. Dalam hal ini, perhatian diberikan pada dampak positif dan negatif dari penggunaan teknologi AI dalam komunikasi. Meskipun AI dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas, kita juga perlu mempertimbangkan kemungkinan konsekuensi negatif, seperti hilangnya pekerjaan manusia atau risiko privasi yang lebih besar. Selanjutnya, etika kewajiban (ethics of care) menekankan pentingnya perhatian terhadap kebutuhan dan kesejahteraan individu . Dalam konteks komunikasi AI, hal ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana kita dapat menggunakan teknologi tersebut dengan memperhatikan dampaknya terhadap hubungan antarmanusia dan kualitas interaksi sosial(Muhamad Mufid, 2009) .

Konsep otonomi, yang menekankan pada kebebasan individu untuk membuat keputusan yang sesuai dengan nilai-nilai dan kepentingan mereka sendiri, juga relevan dalam konteks ini (Salomon A.M, 2020).  Dalam penggunaan teknologi AI dalam komunikasi, penting untuk memastikan bahwa individu memiliki kontrol dan pilihan atas interaksi mereka dengan teknologi tersebut.

Keadilan merupakan aspek kritis dalam mempertimbangkan penggunaan teknologi AI dalam komunikasi (2018). Dalam mengembangkan dan menerapkan teknologi AI, penting untuk memastikan bahwa tidak ada diskriminasi atau ketimpangan dalam akses dan pemanfaatannya.


Contohnya dalam penggunaan chatbot atau asisten virtual dalam layanan pelanggan, perusahaan memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa teknologi tersebut digunakan secara etis dan tidak mengabaikan kebutuhan atau kepuasan pelanggan. Ini bisa dilakukan dengan memastikan bahwa sistem tersebut dirancang dengan memperhatikan prinsip-prinsip keadilan, transparansi, dan rasa empati terhadap pengguna.

Media sosial, platform-platform seperti Facebook atau Twitter memiliki tanggung jawab moral untuk memoderasi konten yang diposting oleh pengguna mereka, untuk mencegah penyebaran informasi palsu, kebencian, atau kekerasan. Mereka juga memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa algoritma mereka tidak memperkuat filter bubble atau memperburuk polarisasi masyarakat.

Dalam menghadapi tantangan ini, pendekatan yang berbasis pada prinsip-prinsip etika komunikasi dapat membimbing kita dalam menemukan solusi yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Penting bagi kita untuk terus mempertimbangkan implikasi etis dari penggunaan teknologi AI dalam komunikasi dan memastikan bahwa kita bertindak sesuai dengan nilai-nilai moral yang mendasari kehidupan manusia. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa kemajuan teknologi tidak hanya memberikan manfaat, tetapi juga memperkuat nilai-nilai kemanusiaan yang fundamental.

Dalam menghadapi tantangan kompleks yang muncul dari perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam konteks komunikasi, solusi yang diusulkan haruslah mencakup berbagai aspek filosofi dan etika komunikasi (Aang Ridwan, M.Ag, 2023).  Pertama, pendidikan dan kesadaran publik tentang etika penggunaan teknologi AI menjadi kunci dalam meningkatkan pemahaman tentang dampaknya terhadap masyarakat. Inisiatif ini dapat diwujudkan melalui kampanye informasi yang melibatkan berbagai stakeholder, termasuk pemerintah, sekolah, universitas, dan organisasi masyarakat sipil. Pelatihan yang melibatkan berbagai kelompok usia dan lapisan masyarakat juga dapat membantu menyebarkan pemahaman tentang pentingnya bertindak secara etis dalam penggunaan teknologi AI. Selain itu, pengembangan kurikulum yang mencakup aspek etika komunikasi dalam pembelajaran teknologi menjadi langkah yang sangat relevan dalam menanamkan nilai-nilai moral kepada generasi yang akan datang.

Kedua, perusahaan dan pengembang teknologi memiliki tanggung jawab penting dalam membangun sistem AI yang bertanggung jawab. Mereka harus menerapkan prinsip-prinsip desain etis dalam pengembangan produk dan layanan mereka. Ini mencakup mempertimbangkan dampak sosial dan moral dari teknologi yang mereka kembangkan, serta memastikan bahwa keputusan yang diambil oleh sistem AI didasarkan pada prinsip-prinsip moral yang kuat. Selain itu, pengembang juga harus mengembangkan mekanisme pertanggungjawaban yang memungkinkan mereka untuk mengatasi potensi konsekuensi negatif dari teknologi yang mereka ciptakan. Ini bisa berupa pemantauan dan evaluasi secara berkala terhadap kinerja sistem AI, serta kesiapan untuk mengambil tindakan korektif jika diperlukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun