Banyak sekali hal yang dibicarakan oleh orang-orang terkait sifat-sifat dan kiat untuk menjadi seorang leader. Ada satu hal yang sering kali dilupakan yaitu seorang leader harus memiliki sifat authenticity. Mengapa?
Setiap kelompok  orang memiliki sifat yang berbeda-beda. Untuk emnjadi pemimpin yang didengar, dihormati, dan disenangi harus dapat mengenal orang-orang yang mereka pimpin dengan baik untuk mengetahui "the authentic way to lead this group of people".
Untuk itu, setiap kelompok orang akan berbeda-beda dalam pendekatan dan cara memimpin, paka pemimpin juga harus mampu mengenal dan mengidentifikasi langkah terbaik untuk menentukan cara lead the group.
Sebagai contoh, saat memimpin anak-anak sma mereka sulit focus dan gemar bercanda, maka cari cara bagaimana leader bisa didengarkan, mungkin dengan berbagai jokes yang dinikmati oleh mereka. Sehingga goals yang ingin dicapai dapat terpenuhi dan para orang yang dipimpin juga mendapatkan kesenangan dan tidak terbebani selagi meraih goals tersebut.
Contoh lain pada orang-orang dengan waktu terbatas, bisa meminimalisir diskusi dan langsung ke pembagian tugas, lalu diskusi di akhir. Hingga saat ini, sudah banyak tokoh "authentic leader" seperti Mahatma Gandhi, Nelson Mandela, dan Martin Luther King Jr. Contoh tokoh lain di dunia modern yaitu Warren Buffet yang merupakan salah satu orang terkaya di dunia, namun dalam mencapai itu ia tidak pernah melakukan hal-hal curang dan palsu. Kepemimpinannya dilandaskan dengan intergritas tinggi. Tak jarang juga ia mendonasikan kekayaannya.
Intinya, pemimpin harus dapat menemukan "the authentic way to lead this group of people" melalui mengenal dan mengidentifikasi langkah terbaik untuk dapat didengar, dihormati, dan disenangi selagi meraih goals tanpa para peserta merasa terbebani.