Mohon tunggu...
Shafira Alfan
Shafira Alfan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

PT. Diraya Organics: Kembalikan Masa Kejayaan Rempah Indonesia

18 Desember 2017   06:13 Diperbarui: 18 Desember 2017   06:29 2455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rempah merupakan jenis tumbuhan yang mempunyai rasa dan aroma kuat yang berfungsi sebagai bumbu dan penambah rasa makanan. Perjalanan rempah Indonesia pernah mencapai puncak kejayaannya ratusan tahun lalu sebelum akhirnya mengalami kejatuhan pada masa kekuasaan Belanda.

Indonesia merupakan negara dengan potensi rempah terbesar di dunia dengan sebutan "mother of spices" karena letak geografisnya yang strategis. Saat ini, Indonesia merupakan supplier Pala terbesar di Eropa. Namun pada komoditas Vanilla, Cengkeh, dan Lada, Indonesia masih tertinggal jauh dari Madagascar dan Vietnam.

Lalu mengapa Rempah Indonesia masih kalah di Pasar Eropa? Adanya kandungan zat-zat kontaminan seperti aflotoxin dan  mycotoxin, yang melebihi batasan standar. Mengakibatkan produk rempah Indonesia banyak ditolak oleh Pasar Eropa. Karena standar yang belum terpenuhi, produksi Rempah Indonesia pun belum bisa menjangkau pasar yang lebih luas.

Karena itu, kami PT. Diraya Organics sebagai perusahaan yang bergerak di bidang ketahanan pangan khususnya komoditas rempah, hadir sebagai solusi. Dengan mengantongi sertifikasi internasional, kami mengedepankan kualitas rempah organic khususnya Pala, Cengkeh, Lada, dan Vanilla. Visi dan Misi kami menjadi market leader agribisnis di Indonesia, untuk mengembalikan kekuatan pasar rempah Indonesia di mata dunia. Serta ikut menyejahterakan petani rempah di Indonesia.

pngtree.com
pngtree.com
Terdapat perbedaan produktivitas komoditas di setiap hektarnya. Dalam setahun, rata-rata setiap hektarnya akan menghasilkan mencapai 3 hingga 6 ton rempah. Produk yang ditawarkan dapat berupa rempah whole, cracked, powderdan extract. Pasar eropa seperti UK, Belanda, Jerman, Itali, Swiss, dan Belgia, ditetapkan sebagai target pasar kami yang utama dengan mempertimbangkan permintaan yang selalu meningkat tiap tahunnya.

Lokasi lahan perkebunan dan pabrik Diraya Organics terletak di Kabupaten Tanggamus, Lampung Selatan. Pemilihan lokasi tersebut disebabkan dengan kondisi geografis yang mendukung dan cocok untuk perkebunan keempat komoditas kami. Kami memiliki 1000 Ha lahan perkebunan dengan 1 Ha lahan untuk pabrik dan kantor.

Diraya Organics juga memiliki sertifikasi dari Rainforest Alliance yang merupakan badan auditor kegiatan perkebunan Internasional. Bertugas untuk mengaudit, mengevaluasi, dan memberikan standar serta pengawasan bagi seluruh komponen pertanian dibawah Sustainable Agriculture Network (SAN). Terdapat pula pelatihan pertanian bagi para petani, dimana Fairtrade sebagai badan penghargaan Internasional yang mengedepankan kesejahteraan hidup petani.

Melihat luasnya lahan perkebunan, Diraya Organics juga memiliki perizinan dari Direktorat Jendral Pertanian dan Perkebunan di Lampung. Dilengkapi dengan Izin Amdal bagi lingkungan tempat perkebunan beroperasi.

Prospect dari perusahaan ini cukup besar, yaitu nilai investasi sebesar Rp644.445.543.200, NPV (Net Present Value) sebesar Rp340.373.806.891,57. Memiliki IRR (Internal Rate of Return) sebesar 69% dan Profotability Index 4.02. Angka tersebut diimbangi dengan Benefit Cost Ratio sebesar 1,734. Dengan sensitifitas biaya 85% dan sensitifitas pendapatan 30%, proyek ini merupakan bisnis dengan prospek baik dan dinilai lolos uji kelayakan investasi dengan angka yang sangat menjanjikan.

Segera alihkan investasimu ke PT Diraya Organics dan mari kita bangun kembali kejayaan rempah Indonesia.


Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun