Mohon tunggu...
Shafa Salsabilla Sultanudin
Shafa Salsabilla Sultanudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Shafa Salsabilla Sultanudin adalah Mahasiswa Prodi Ilmu Sejarah, Universitas Padjajaran. Artikel yang ditulis adalah merupakan Artikel bertemakan Sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mudah dijumpai Dimana-mana : Awal Mula Orang China Menyebar di Seluruh Dunia

24 Februari 2023   19:47 Diperbarui: 7 November 2023   16:59 1486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pedagang Cina di Indonesia (cr.voi)

Saat ini kita dapat dengan mudah menemukan Masyarakat Indonesia berketurunan Etnis Tionghoa di Indonesia, Khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan dan Pontianak. Atau bila kita scroll Tiktok dapat dengan mudah menjumpai banyak Content creator keturunan Tionghoa, sebut saja Erica Richardo, Sonial Basil, Jeremy Owen, Leonardo edwin dan masih banyak lagi Content Creator Indonesia yang memiliki Darah Tionghoa dengan penampilan fisik khasnya yang mudah dibedakan. Lalu kenapa bisa di Indonesia banyak ditemui masyarakat berketurunan Tionghoa?

Perjalanan orang-orang Cina menyebar ke seluruh dunia dibagi dalam 3 Gelombang, Gelombang Pertama dimulai pada 2.000-an tahun yang lalu di Daratan Cina sana dimana pada masa itu Jalur Sutra (Jalur Darat) dan Jalur Rempah (Jalur Laut) dibuka menjadi jalur perdagangan Internasional. Penduduk Cina yang mayoritas adalah para pedagang mulai menjual Komoditas nya keluar daratan cina. Sistemnya adalah mereka akan menukar barang yang mereka jual dengan barang-barang yang menjadi komoditi utama di negara yang mereka tuju lalu menjualnya kembali dengan harga yang cukup mahal di negara Cina.

Gelombang Pertama 

Pada Gelombang pertama Exodus ini negara yang menjadi tujuan utamanya adalah negara-negara yang berada di Asia Tenggara dimana pada saat itu sedang ramai antara para pedagang mengenai meruahnya komoditi Rempah-rempah di Asia tenggara. Kedatangan para imigran cina pertama di Indonesia adalah pada akhir abad ke-13, mereka menetap di pesisir Pulau Jawa disana mereka mulai membangun Komunitas yang berkembang pesat di Lasem yang dikenal sebagai Tiongkok kecil atau Cina Kecil. Para imigran yang datang merupakan seorang pedagang atau disebut Huasang.

Para Imigran pada saat itu tidak hanya para Pedagang, pada pendudukan bangsa eropa khususnya Belanda di Indonesia banyak mendatangkan para buruh Cina untuk bekerja di Perusahaan dagang Eropa. Peraturan pemukiman yang cukup ketat pada saat itu dan jumlah orang Cina yang lebih banyak dari jumlah orang Arab, menuntut para imigran membangung pemukiman khsusus ras Tionghoa, melahirkan banyaknya kampung-kampung Cina di Indonesia. 

Gelombang kedua

Perang Opium
Perang Opium

Gelombang Exodus kedua terjadi sekitar abad ke-18, dimana exodus ini terjadi saat Pemerintahan Cina era Dinasti Qing mengalami konflik dengan Pihak Inggris terkait Opium, Konflik ini menyebabkan meletusnya perang Opium 1 dan Opium 2. Bermula pada Inggris yang mengalami krisis Perak yang digunakan sebagai Pengganti uang untuk melakukan jual beli lalu pihak Inggris memutar otak dan menggantikan Perak dengan Opium ---Getah yang bisa dijadikan bahan baku Narkoba--- sebagai alat Transaksi jual beli khususnya dengan Cina, dimana Opium itu ditukar dengan Kain Sutra, Porselen, Teh dan berbagai Komoditi lainnya. 

Tanaman Opium (cr.liputan6)
Tanaman Opium (cr.liputan6)

Jumlah Opium yang semakin membludak dan mempengaruhi masyarakat yang kecanduan Opium membuat Cina menghancurkan gudang milik Orang inggris di Guangzhou pada 1839. Pemerintah China meledakan Gudang penyimpanan Opium berisikan lebih dari 20.000 peti opium milik para pedagang Inggris di Kanton, Guangzhou. Penghancuran Pabrik tersebut menjadi titik awal Konflik antara China dengan Inggris. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun