Mohon tunggu...
SHABIRAH NUR SHAFA
SHABIRAH NUR SHAFA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Melangkah Maju: Dinamika Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Strategi Pemulihan Pasca Pandemi

22 Maret 2024   00:06 Diperbarui: 22 Maret 2024   00:10 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pertumbuhan perekonomian di Indonesia, saat ini terdapat berbagai dinamika yang mempengaruhi perkembangannya. Salah satu faktor utama adalah potensi pasar yang besar, didukung oleh populasi Indonesia yang besar dan pertumbuhan urbanisasi yang pesat. Sektor bisnis mengalami perkembangan signifikan, terutama dalam industri manufaktur, teknologi, dan layanan.

Perekonomian Indonesia yang terjadi pada tahun 2020 hingga tahun 2023 terpengaruh oleh menyebarnya Covid-19, yang menimbulkan dampak buruk bagi sektor perekonomian. Pandemi Covid-19 menyebabkan masyarakat menjadi sangat berhati-hati dalam membeli barang bahkan berinvestasi. 

Pengeluaran yang terjadi hampir semua komponen terkontraksi dengan komponen ekspor barang dan jasa sebesar 7,7% dan Impor Barang dan Jasa yang merupakan faktor pengurang terkontraksi sebesar 14,71%. Hal ini menyebabkan perekonomian Indonesia pada tahun 2020 mengalami deflasi atau penurunan drastis karena perkembangan ekonomi di Indonesia mempunyai pergerakan yang kurang stabil. Perubahan yang terjadi dipengaruhi oleh adanya pandemi Covid-19.

Pemerintah Indonesia mengeluarkan berbagai kebijakan guna mengurangi rantai penyebaran pandemi Covid-19 namun kebijakan ini menyebabkan berkurangnya jumlah konsumsi Rumah Tangga (RT) dan konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT) padahal kedua konsumsi ini sangat memberi pengaruh atas kontraksi pada PDB. 

Sementara itu, konsumsi pemerintah mengalami penurunan dari 3,25% menjadi 1,94%. Hal ini karena Pemerintah mengurangi alokasi di bidang infrastruktur pada tahun 2020 sedangkan anggaran untuk kesehatan lebih ditingkatkan pemerintah sesuai dengan fokus Pemerintah untuk penanggulangan pandemi di Indonesia. Perubahan anggaran ini tercermin dalam perubahan postur APBN.

Upaya dalam pengendalian Covid-19 yang dilakukan pemerintah dengan semua masyarakat Indonesia telah berhasil mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 3,69% pada tahun 2021. Dengan pertumbuhan yang terjadi PDB perkapita meningkat menjadi Rp.62,2 Juta. 

Pencapaian tersebut membuat Indonesia masuk klasifikasi penghasilan menengah dengan pondasi awal mendorong pemulihan ekonomi dan reformasi struktural. Pulau jawa menjadi basis bisnis utama dengan 3,66%, kemudian maluku dan papua 10,09%, diikuti Bali dan Nusa Tenggara 0,07% yang bergantung pada sektor pariwisata yang menurun akibat pandemi covid-19.

Bangkitnya kepercayaan masyarakat untuk mengonsumsi barang ataupun jasa, telah mendorong pemulihan permintaan domestik serta menyebabkan peningkatan produksi sebagai respon dari dunia usaha. Kontributor utama ialah industri pengolahan, pertanian, perdagangan, konstruksi, dan pertambangan yang kembali melanjutkan pertumbuhan positif dan mampu menopang ekonomi Indonesia. 

Dalam bidang kesehatan penguatan startegi pengendalian Covid-19 yang dilakukan melalui akselerasi vaksinasi pemberian dosis vaksin ketiga (Booster) sehingga menambah kepercayaan masyarakat melakukan aktivitas. Front-loading dilakukan di berbagai kebijakan insentif fiskal dan perlindungan sosial, dan kebijakan ini akan mengamankan momentum pemulihan ekonomi nasional.

Pada tahun 2021, kebijakan dan strategi konstruktif salah satunya program PC-PEN berhasil menjadi kunci dalam mendorong laju perekonomian. Pertumbuhan ekonomi Indonesia di sepanjang tahun 2022 juga mencatatkan pertumbuhan impresif sebesar 5,31%, secara kumulatif tahun 2022 ekonomi mampu tumbuh di angka 5,31% lebih tinggi dari angka pra-covid 5%.

Pada tahun 2023 dan 2024, perekonomian Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan sepanjang tahun, dengan pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,05%. Proyeksi konsensus pada awal tahun 2023 sebesar 5,03%, namun pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2023 melebihi harapan tersebut. Pertumbuhan ekonomi tersebut didukung oleh konsumsi rumah tangga yang tumbuh 4,82% dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 4,40%. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun