Mohon tunggu...
Shabilla Ramadhita Algiani 090
Shabilla Ramadhita Algiani 090 Mohon Tunggu... Mahasiswa - akun publikasi media massa kkn

Mahasiswa Universitas Mataram

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Atasi Krisis Pakan Ternak di Desa Rempek, Lombok Utara, Mahasiswa KKN UNRAM Adakan Pelatihan Pengawetan Pakan Ternak Minim Biaya

2 Maret 2022   21:10 Diperbarui: 2 Maret 2022   21:16 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Rempek yang terletak di Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Merupakan salah satu desa yang memiliki potensi di bidang peternakan yang cukup baik, hal ini dapat dilihat dari jumlah populasi ternak di desa ini yang mencapai 1.537 ternak pada tahun 2000, sedangkan jika dibandingkan dengan data jumlah peternak hanya mencapai 762 pada tahun 2020. Dengan jumlah populasi ternak yang besar, tentu saja membutuhkan pakan yang banyak sedangkan lahan pakan yang teresedia di desa ini hanya melimpah di musim penghujan, tetapi sangat sedikit di musim kemarau, sehingga masyarakat mencari pakan sampai ke desa-desa lain bahkan ada beberapa kelompok ternak yang mencari pakan dengan cara berkelompok sampai ke kabupaten Lombok Barat.

“saking sedikitnya pakan di musim kemarau, apalagi di musim pancaroba, ada peternak yang cari rumput atau jerami pake truk sampai ke lingsar di lombok barat” Kata Kepala Dusun Sejuik saat kami melakukan survey.

Berdasarkan kondisi yang terjadi diatas, Mahasiswa KKN Tematik Universitas Mataram (UNRAM) periode 2021-2022 mengambil langkah dalam meningkatkan produktivitas masyarakat dan sebagai salah satu bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan mengadakan pelatihan pengawetan pakan ternak minim biaya yang diharapkan dapat menjadi solusi kurangnya pakan pada musim-musim tertentu.

Pelatihan pengawetan pakan ternak minim biaya yang diadakan oleh Mahasiswa KKN Tematik UNRAM disambut baik oleh masyarakat khususnya para kelompok tani dan ternak, mereka merasa pelatihan yang diadakan ini sangat tepat dilakukan untuk menjadi solusi permasalahan yang mereka hadapi selama ini, sehingga antusiasme masyarakat dalam mengikuti pelatihan sangat tinggi, apalagi dengan metode pengawetan yang sangat mudah dan tidak memerlukan biaya yang besar sehingga para peternak dapat dengan mudah memprektekkannya.

Dokpri
Dokpri

Mahasiswa KKN Tematik UNRAM menggunakan metode pengawetan pakan kering atau biasa disebut dengan Hay, prinsip dari metode Hay ini adalah menurunkan kadar air hijauan sampai mencapai 15 - 20%, mengeringkan hijauan dalam waktu singkat baik dengan panas matahari maupun dengan panas buatan serta dapat mempertahankan kandungan nutrisi hijauan. Tujuan dari metode Hay ini yaitu untuk menyediakan pakan alternatif pada saat-saat tertentu, dengan memanfaatkan pakan hijauan pada saat pertumbuhan terbaik, yaitu sebelum berbunga atau berbunga sebagian.

Metode pengawetan pakan yang digunakan yaitu dengan memanfaatkan panas matahari untuk menurunkan kadar air dari hijauan. Hijauan dipotong pada masa panen kemudian dijemur di lahan terbuka yang terpapar langsung oleh sinar matahari sampai kadar air mencapai 15 – 20% dan dibalik setiap 2 - 3 jam sekali supaya mendapatkan kekeringan yang merata.

Dokpri
Dokpri

Hijauan yang sudah diawetkan kemudian di cetak menggunakan alat press sederhana yang dibuat oleh Mahasiswa KKN sampai berbentuk persegi panjang agar memudahkan peternak pada saat menyimpan Hay.

Alat press sederhana yang dibuat dirancang untuk dapat diaplikasikan oleh satu orang dengan mengandalkan berat badan dari penggunanya sehingga dapat memudahkan dalam pencetakan Hay. Dengan adanya alat pres ini peternak cukup memasukkan tali kedalam lubang yang sudah disediakan, masukkan hijauan yang sudah di jemur (sudah diawetkan) kemudian padatkan menggunakan tutup alat press sampai dirasa cukup, angkat tutup press dan masukkan tali ke bagian atas hijauan melalui lubang yang disediakan, lalu tutup kembali setelah itu peternak masuk dengan menginjak penutup alat press sembari mengencangkan tali pengikat sampai dirasa cukup lalu hijauan diikat dan dikeluarkan dari alat press, kemudian disimpan di tempat kering dengan sirkulasi udara yang baik dan tidak terjangkau oleh air.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun