Mohon tunggu...
SeverinoLH
SeverinoLH Mohon Tunggu... Freelancer - Active Talker

Digital Media Strategy

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tetap Waras Meski Kasmaran di Kencan Online

18 Oktober 2020   20:21 Diperbarui: 18 Oktober 2020   20:25 1951
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mau tidak mau situasi pandemi merubah banyak pola dalam kehidupan. Perkuliahan, pekerjaan, dan bercengkrama beralih ke model daring. Ada istilah work from home, ada kuliah tatap muka berbasis daring, dan panggilan video grup. 

Persoalan asmara juga ikut terpengaruh. Yang biasanya bertemu secara fisik menjadi hubungan jarak jauh alias LDR. Yang sudah lebih dulu menjalani LDR tentu tidak merasakan perubahan besar ini dalam berinteraksi. Tapi bagi yang tidal LDR hal ini akan sangat terasa. 

Di samping membicarakan mereka yang sudah memiliki pasangan, tidak lantas menutup mata membicarakan mereka yang belum memiliki pasangan. Saat keadaan normal saja masih kesulitan mendapatkan pasangan. Pandemi, ataupun new normal saat ini membatasi pertemuan fisik akan memberi pengaruh besar. Karenanya pencarian jodoh via daring adalah hal yang menjadi populer. 

Pencarian jodoh secara daring (kencan online) bukan baru-baru ini saja populer. Jauh sebelum pandemi kencan online sudah sangat akrab di kehidupan masyarakat. Berbagai platform digital yang memfasilitasi kencan online juga bertebaran. Ada yang dalam bentuk aplikasi di smartphone, ataupun juga ada yang berbasis situs yang diakses via browser. 

Sebelumnya, kencan online mulai populer di Indonesia saya asumsikan dipicu oleh salah satu Youtube vlogger asap Indonesia yang kini tinggal di Amerika Serikat bersama sang suami. Ia berkenalan dengan suaminya melalui jaringan situs kencan online, hingga akhirnya menikah dan memiliki anak. 

Popularitas kencan online juga dipengaruhi oleh ramainya platform pencarian jodoh yang membanjiri jaringan media sosial dengan iklan-iklannya. Baik itu yang muncul di iklan youtube, facebook, instagram, hingga di tiktok. 

Tak sampai di situ saja. Ada juga platform aplikasi smartphone yang basis awalnya adalah pusat permainan, seperti Hago, berkembang menjadi tempat untuk berkenalan dan mencari jodoh. Iklannya secara terang-terangan menyatakan hal ini. 

Melalui layanan kencan online ini, kita bisa berkenalan dengan orang baru yang bisa sesuai dengan preferensi kriteria kita masing-masing sebagai dasar filter. Tak berlanjut melangkah ke hubungan asmara juga tak apa, bisa menjadi teman saja sudah cukup bagus. Dan kalau tidak cocok untuk menjadi pasangan ataupun teman, bisa abaikan saja tanpa perlu merasa canggung seperti halnya bila melakukan pertemuan fisik. 

Namun, menggunakan layanan ini juga harus waspada. Ada saja oknum yang memanfaatkan platform ini untuk melakukan tindak kejahatan. Entah itu penipuan, atau bahkan penculikan dan pemerkosaan. 

Menjaga informasi penting seperti alamat dan data pribadi spesifik lainnya tetaplah penting. Bila hendak bertemu secara langsung di dunia nyata, hendaklah membawa beberapa teman anda yang bisa anda percayai (terlebih yang jago berkelahi/bela diri) bersama dengan anda, untuk mengawasi dalam jarak yang aman. Ini merupakan langkah antisipasi terhadap adanya tindak kejahatan nanti. 

Tidak cukup hanya pada pertemuan pertama saja, pertemuan berikutnya juga harus demikian, sampai anda merasa sangat yakin pada orang tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun