Mohon tunggu...
setyagi agus murwono
setyagi agus murwono Mohon Tunggu... Wiraswasta - maju bersama

laki-laki

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Orang Miskin Tidak Boleh Malas

25 Juli 2021   05:30 Diperbarui: 25 Juli 2021   05:30 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Orang miskin memang kondisinya memprihatinkan. Apa yang akan dimakan besok, masih tanda tanya alias tidak jelas. Tidak jelas apa yang mau dimakan dan tidak jelas apakah besok ada hasil untuk membeli makan. Ketidakjelasan inilah yang mendorong, orang miskin itu tidak boleh malas.

Jangankan malas, sudah rajinpun, orang miskin itu masih tidak jelas apa bisa membeli makan untuk esok hari. Tetapi kalau orang miskin itu rajin, ada harapan Tuhan menyalurkan rejekinya pada orang miskin. Kalau karena frustasi dengan kemiskinannya, sehingga menjadi malas untuk berbuat, maka segeralah detik itu juga anda harus berani merubah cara berakal anda.

Anda dan saya harus yakin dan percaya bahwa keajaiban itu ada. Maksud saya Tuhan itu benar-benar ada dan Tuhan pasti akan berpihak pada orang yang rajin. Percayalah kalau kita rajin bekerja, pasti ada saja hasil yang mengalir pada kita. Dan hasil itu tanpa dapat kita nalar dengan akal kita tiba-tiba saja hadir dihadapan kita.

Sekecil apapun hasil kita bekerja dengan rajin, itu bagaikan kita menyalurkan air ke tempat kita. Kalau aliran air itu sudah dapat menembus ke tempat kita. Besok aliran air itu bukan semakin kecil, tetapi akan semakin besar, karena tanah-tanah seputaran aliran air itu akan ikut hanyut, sehingga lubang saluran menjadi semakin besar. Dan air yang dapat kita tampungpun juga semakin banyak. Percayalah !!!

Tinggalkan kemalasan, karena malas akan membawa sejuta keburukan pada kita. Kemalasan akan membuat orang-orang yang kita sayangi menjadi menderita. Mungkin anda dapat hidup dalam kemalasan, tetapi apakah anda dapat melihat orang yang anda sayangi, istri, anak, hidup seperti anda terlunta-lunta. Saya pastikan, jawabannya anda tidak dapat melihat orang yang anda sayangi hidup terlunta-lunta.

Kalau sudah demikian, segeralah rajin bekerja. Sudah jangan bimbang dan bingung lagi, kerja apa saja yang penting pekerjaan itu memberi manfaat pada orang lain dan Tuhan merestui pekerjaan kita. Pekerjaan semacam itu banyak sekali. Kalau kita mau rajin bekerja, nanti Tuhan akan menuntun kita untuk menemukan pekerjaan itu.

Jadi jangan dibalik, setelah dituntun Tuhan, baru kita menjadi rajin. Tidak demikian, Kita yang harus rajin dulu, baru Tuhan pasti akan menuntun kita, agar kita mendapatkan pekerjaan dan hasil dari pekerjaan tersebut.

Nikmatilah hidup ini dengan kesegaran fisik, kesegaran akal, kesegaran emosi, dan kesegaran hati nurani. Itu semua dapat tercapai kalau kita rajin bekerja.

Ucapkan selamat tinggal pada kemalasan. Berubahlah hidup anda dengan kerajinan bekerja. Rasakan perubahan yang terjadi pada hidup anda, seluruh pembuluh darah anda akan mengalir dengan derasnya dan menghasilkan energi-energi positif. Rasakan dengan rajin anda serasa terlahir kembali.

Buka mata kita, tinggalkan tidur mendengkur yang tidak ada hasilnya. Jangan sampai bangun pagi kita, kalah dengan ayam. Kalau keduluan ayam, maka nasi itu akan habis, dihabiskan ayam.

Ayo bangkitlah, orang lain bisa, anda dan saya juga harus bisa. Rajin pangkal kaya dan malas pangkal kemiskinan.

Bandajaya, 25 Juli 2021
By. Setyagi AM

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun