Banyak anak muda kini memilih merintis bisnis baru dibanding bekerja di perusahaan milik orang lain. Mereka pun menyandang titel pengusaha muda. Sayangnya, meski sudah menjadi penguasaha muda, banyak di antara mereka tidak paham betul tentang investasi.
Mereka memang percaya investasi, tetapi keyakinan mereka tentang investasi banyak yang justru menjerumuskan mereka ke fase kegagalan. Setidaknya, ada 3 keyakinan yang salah tentang investasi di kalangan pengusaha muda. Berikut ini 3 kesalahpahaman mereka:
1. Terlalu Fokus pada satu investasi
Banyak pengusaha muda yang terlalu fokus pada satu bidang investasi saja. Mereka menaruh semua uangnya di investasi bisnis saja. Tentunya hal ini perlu dihindari dengan mendistribusikan dana di investasi lain sehingga bila collapse, akan ada dana dan investasi cadangan. Ada baiknya, kini tidak hanya fokus pada investasi dalam bentuk usaha (bisnis), tetapi juga merambah investasi saham dan reksadana. Apalagi, investasi saham dan reksadana itu kini makin terjangkau, mudah dan praktis.
2. Tidak butuh uang pensiun
Merasa memiliki pendapatan gede dan punya usaha, banyak pengusaha muda mengabaikan dana pensiun. Padahal, seiring dengan bertambahnya umur, pendapatan tetap setiap bulannya tak akan berjalan mulus hingga di masa tua. Oleh sebab itu, para pengusaha muda sebaiknya berinvestasi untuk masa tua agar masa pensiunnya tidak susah.
3. Kepedean dengan kekayaan
Banyak pengusaha muda kepedean dengan kekayaan bersih yang lebih dari jumlah sebenarnya. Padahal, angka yang diyakini sebagai kekayaan bersih itu justru termasuk uang milik perusahaan yang telah didirikan. Mereka tidak membedakan kekayaan pribadi dan kekayaan perusahaan.