Mohon tunggu...
Seto Wicaksono
Seto Wicaksono Mohon Tunggu... Human Resources - Recruiter

Menulis, katarsis. | Bisa disapa melalui akun Twitter dan Instagram @setowicaksono.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Manfaat dan Alasan Masih Memasang Foto Sendiri Jadi Wallpaper Handphone

10 Juni 2020   15:15 Diperbarui: 11 Juni 2020   17:48 2501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi melihat diri sendiri sebagai wallpaper. (sumber: funkyfocus/Pixabay)

Sebagai pengguna hape yang memiliki layar yang cukup lebar dengan foto saya sendiri yang sedang swafoto dan dijadikan sebagai wallpaper, saya sering kali dibilang narsis nggak jelas oleh beberapa teman. 

Ada juga yang bilang, apa yang saya lakukan ini kecewek-cewekan. Jujur, awalnya saya nggak peduli sama komentar yang seperti itu, tapi nggak bisa dimungkiri, lama-lama risih juga. Lagian, kenapa orang-orang hobi betul sih ngurusin wallpaper hape orang lain. Hadeeeh.

Sekarang, saya mau tanya deh sama kalian, emang apa salahnya sih cowok yang pakai fotonya sendiri untuk dijadikan wallpaper hape? 

Soalnya, begitu teman-teman saya tahu, saya menjadikan foto sendiri sebagai wallpaper hape, nggak sedikit diantara mereka yang bilang, "Yaelah, masa cowok wallpaper hapenya foto sendiri? Kayak cewek aja". Atau dibilang, "Sok ganteng banget pasang foto sendiri jadi wallpaper hape!". Lah emang!

Sekarang, saya mau tanya lagi gara-gara kalian saya jadi banyak tanya gini, hadeeeh, sejak kapan pasang foto sendiri sebagai wallpaper hape itu punya gender? Sampai dikaitkan dengan aktivitas cewek segala. 

"Hape, hape gue. Terserah gue, lah. Ngatur bae, lu!". Ketika mulai merasa mangkel, saya sering sekali berkata demikian kepada beberapa teman saya yang suka ngatur dan berkomentar hal yang sebetulnya nggak perlu mereka komentari.

Sayangnya, sebagian orang lebih suka judging dibanding klarifikasi. Mangkanya dibanding bertanya kenapa (saya pasang foto sendiri sebagai wallpaper hape) di awal. 

Saya nggak heran kalau beberapa teman lebih milih ngatain saya lebih dulu, baru saya jelasin kenapa saya pakai foto sendiri untuk dijadikan wallpaper hape. Begini, setidaknya ada dua pengalaman pribadi, tentang kenapa saya sampai harus menggunakan foto sendiri sebagai wallpaper hape saya.

Cerita pertama: ketika hape ketinggalan di toilet kantor, orang lain bisa tahu barang tersebut milik saya.

Yang namanya lupa, memang nggak bisa ditebak datangnya kapan. Bahkan ketika saya pergi ke toilet sekalipun. Selesai urusan di toilet dan sebelum cuci tangan, saya sempat mengeluarkan hape lalu menaruhnya di wastafel. 

Sialnya, saya lupa untuk memasukkan kembali ke saku celana. Saya langsung sadar hape ketinggalan ketika tiba di ruang kerja. 

Nggak lama setelah saya panik, salah satu Office Boy di kantor langsung menghampiri saya dan bilang, "Mas, hapenya ketinggalan, nih. Untung gambar depannya muka Mas, jadi saya tahu punya siapa".

Iya, selain dijadiin wallpaper, foto saya kadang saya jadiin screen saver. Dan beruntung sekali, hape saya terselamatkan.

Cerita kedua: pas dituduh copet sama orang lain di KRL, saya bisa buktikan hape yang saya genggam punya saya, dari foto sendiri yang dijadikan wallpaper.

Kejadiannya sewaktu saya masih kuliah sekitar 10 tahun lalu, di dalam KRL menuju Bogor yang penuh sesak, tiba-tiba ada seorang penumpang histeris, teriak karena terkejut hapenya hilang. 

Saat itu, saya menggunakan Blackberry Gemini, hape sejuta umat. "Hape BB Gemini gue mana, nih?!! Wah, anjir, ilang!". Saya berdiri persis di sebelahnya, sambil menggenggam hape yang sama, BB Gemini. Eh, penumpang lain enak betul nuduh saya sebagai pencopetnya, "Mas yang di sebelah kali, tuh".

Dengan nada tinggi saya bilang ke si penuduh, "Mas, jangan ngadi-ngadi nuduh, dong. Mana buktinya? Ini hape, saya. Nih liat, wallpapernya foto saya sendiri!". Setelahnya, si penuduh tertunduk malu dan langsung minta maaf sama saya. Lagian, kok gampang banget nuduh.

Dua cerita itu yang bikin saya mikir, pasang foto sendiri jadi wallpaper itu nggak salah. Nggak ada salahnya. Nggak usah diambil pusing sama orang yang suka berkomentar kenapa kita pasang foto sendiri di wallpaper hape. 

Mau dibilang narsis, kek, malesin, atau apa pun itu, bodo amat. Yang tau alasannya diri kita sendiri, kok. Orang lain emang gitu, sukanya ngatur dan komentar tanpa peduliin apa yang terjadi sebelumnya sama seseorang.

Mau pasang foto apa pun sebagai wallpaper atau screen saver pada hape, bagi saya, itu kan hak si pemilik. Jadi, ngapain juga sampai harus dikomentarin. Nggak penting juga lagian. Lha, hape-hape orang, kenapa jadi kalian-kalian yang ngatur, sih. Hih! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun