Mohon tunggu...
Nur Setiono
Nur Setiono Mohon Tunggu... lainnya -

Pensiunan swasta yang senang mengamati kehidupan sosial/kemasyarakatan. Sok merasa sibuk. Iseng suka tulas tulis kecil. Ngebanyol OK (tapi bukan pelawak). Serius gak ketinggalan (tapi bukan pakar). Berdomisili di pinggiran Jakarta Timur

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

MBA [Mbak Biken Asyik] Mo Beli Burung Emprit Baru (fiksiana kenthir)

1 Maret 2016   21:12 Diperbarui: 1 Maret 2016   21:43 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

             dengan tak jemu jemu

                            mengangguk ngangguk sambil berseru

                                              tri-li-li-li-li-li-li-li-li”

 

Sesampainya di pasar burung, mbak Biken terkesima oleh kehebatan seekor Burung Beo yang lincah, cerdik, piawai dalam menari dan bernyanyi  berbagai judul lagu dengan diiringi musik instrumentalia. Wis,… pokoke si beo pandai banget berkaraoke, gitoo lho!.  Lupa deh, akan si Burung Emprit. Setelah tengok kanan-kiri, ternyata si Beo tersebut dibandrol 250 ribu rupiah saja, sudah termasuk satu keping CD instrumetalianya, sebagai musik pengiring.

Sebelum membayar sang Beo, dia melihat sangkar burung di sebelahnya, eh…. isinya seekor Burung Emprit yang nampak loyo, kucel, sesekali menguap dan ndekem melulu, tanpa bersuara sedikitpun, tapi dibandrol seharga 500 ribu rupiah. Mbak Biken kaget dan penasaran, “apa hebatnya burung emprit kek gini kok muahal buangets harganya” kata hatinya. Lantas dia bertanya sama si penjual, Bang Abal namanya.

    “Bang Abal, napa Burung Emprit seupil yang loyo dan sudah mo mati begini kok harganya lebih mahal dari si beo yang lincah dan pinter bernyanyi itu?”

     “Ehm….ehm… jangan salah mbak, meskipun loyo, si emprit ini adalah pencipta lagu, koreografer sekaligus peñata music nyanyian yang dibawakan si beo itu”. jawab si Abal sembari ngunyah premen kampret, eh salah…. maksudnya premen karet di mulutnya.

Mbak Biken langsung ngeloyor pergi tanpa pamit dan gak membeli apa apa, selain nyekikik + ngupat ngupat, “dasar kampret kenthirrrrr!”.

 

*** hehehe,… sekedar memodif joke jadul aja…. and maap ya, untuk yang sengaja namanya di catut tanpa izin.

 

Jakarta, 1 Maret 2000 16;

-       Nur Setiono – alias si Abal Abal-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun