Antibiotik, simpelnya adalah "pembunuh/penghambat" bakteri. Obat ini dirancang untuk mengatasi infeksi bakteri dengan cara menghambat pertumbuhan atau membunuh bakteri penyebab penyakit. Penggunaannya harus sesuai resep dokter. Penggunaan antibiotik harus sesuai dengan anjuran dokter meliputi dosis yang tepat, frekuensi konsumsi yang teratur, dan harus dihabiskan, bahkan jika sudah sembuh. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menyebabkan resistensi bakteri, kondisi berbahaya di mana bakteri menjadi resistensi terhadap antibiotik.
Sedangkan, probiotik adalah "teman baik" bagi usus kita. Probiotik merupakan mikroorganisme hidup, seperti bakteri baik yang memberikan manfaat kesehatan ketika dikonsumsi dalam jumlah yang cukup. Bakteri baik tersebut bekerja dengan menyeimbangkan jumlab bakteri di usus, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan membantu sistem pencernaan. Aturan pakai probiotik bervariasi tergantung pada jenis dan sediaan produk. Umumnya, probiotik dikonsumsi secara oral,
Pada fungsi utamanya: antibiotik melawan bakteri jahat penyebab infeksi, sementara probiotik mendukung keseimbangan bakteri baik dalam usus. Keduanya dapat berinteraksi, terutama ketika antibiotik dapat mengurangi jumlah bakteri baik selain bakteri jahat. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan konsumsi probiotik setelah atau bersamaan dengan antibiotik untuk membantu menjaga keseimbangan bakteri usus.
Jurnal:
Probiotics for the prevention and treatment of antibiotic-associated diarrhea: a systematic review and meta-analysis
Antibiotic Resistance
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI