Mohon tunggu...
Paelani Setia
Paelani Setia Mohon Tunggu... Guru - Sosiologi

Suka Kajian Sosial dan Agama

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Corona Timbulkan Lawlessness di Indonesia?

19 April 2020   01:51 Diperbarui: 19 April 2020   02:00 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: dailymail.co.uk

Baru-baru ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa situasi pandemi Corona akan berakhir pada akhir tahun 2020. Lebih lanjut, Jokowi juga menyampaikan pesan optimis bahwa setelah pandemi berakhir Indonesia akan mengalami keuntungan besar karena gelombang liburan besar setelah penerapan social distancing. 

Namun demikian, banyak kalangan memprediksi setelah pandemi ini berakhir justru akan terjadi ancaman resesi ekonomi yang disebut-sebut tidak akan pulih dalam waktu dekat.

Adalah Great Lockdown yakni krisis ekonomi pasca pandemi Corona (Covid-19) yang diprediksi merupakan krisis terbesar setalah Great Depression di Amerika Serikat tahun 1930-an. 

Selain itu, krisis ini juga tidak akan sepenuhnya pulih pada tahun 2021. Krisis ini juga disebut-sebut berdampak pada aspek sosial masyarakat termasuk kekacauan hukum. Apalagi setelah pemerintah memutuskan untuk membebaskan narapidana yang kemudian beberapa diantaranya berulah lagi melakukan tindak kriminal pasca keluar dari lapas.

Bukan hanya itu yang dikhawatirkan masyarakat, namun terjadi kekacauan hukum besar-besaran karena faktor lain pasca krisis seperti PHK besar-besaran hingga angka kemiskinan yang semakin bertambah. Kekhawatirannya adalah meningkatnya angka kriminal yang lahir akibat situasi krisis tersebut.

Lantas, apakah situasi lawlessness termasuk peningkatan angka kriminalitas akan terjadi di Indonesia pasca pandemi Corona berakhir?

Lawlessness di Depresi Besar AS

Salah satu resesi ekonomi terbesar dalam sejarah yakni Great Depression yang terjadi tahun 1929 hingga tahun 1939 di Amerika Serikat menimbulkan situasi yang sangat mencekam. Hal ini diperkeruh dengan kebijakan pemerintah AS yang menciptakan situasi yang memungkinkan kemunculan angka kriminalitas tinggi.

Hal tersebut terjadi kala bayang-bayang ekonomi dan sosial di AS turut terdampak. Dampak ekonomi dapat dilihat dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) yang menurun tajam hingga 15 persen. 

Termasuk kemiskinan terjadi pada jutaan orang AS sehingga banyak orang yang mempertanyakan sistem kapitalis yang dianut di negeri Paman Sam tersebut. Selain itu, Peter Vogel dalam bukunya Generation Jobless? Turning the youth unemployment crisis into opportunity, menyebut pengangguran dalam jumlah besar terjadi pada kelompok kaum muda dan disebut sebagai pengangguran terburuk dalam sejarah AS. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun