Memasuki stasiun Pasar Minggu, saya menunjukkan kartu pengenal dengan foto ganteng dan surat tugas dari perusahaan sebagai syarat masuk stasiun. Namun, siang ini persyaratan bertambah: saya diminta petugas untuk untuk memindai QR Code yang dipasang di pintu masuk menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
Memang mulai hari ini (6/9/2021) PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) melakukan uji coba aplikasi PeduliLindungi sebagai salah satu syarat naik Commuter Line atau Kereta Rel Listrik (KRL). Melalui akun Twitter resmi KAI Commuter @CommuterLine, KCI siap mendukung rencana pemerintah untuk menerapkan syarat naik transportasi darat menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
Uji coba aplikasi PeduliLindungi akan berlangsung di 11 stasiun yaitu yakni Stasiun Depok, Pasar Minggu, Bekasi Timur, Serpong, Jurangmangu, Jakarta Kota, Juanda, Sudirman, Palmerah, Kebayoran, dan Manggarai. Jumlah stasiun yang akan memberlakukan aplikasi PeduliLindungi akan bertambah secara bertahap.
Setelah memindai QR Code menggunakan aplikasi PeduliLindungi, di layar telepon genggam langsung terpampang foto stasiun Pasar Minggu dengan keterangan Aktivitas Dalam Ruangan. Total keramaian tertera 167/10000, berarti sudah ada 167 penumpang yang check in di Stasiun Pasar Minggu.
Setelah tombol check in ditekan, aplikasi menunjukkan saya berhasik check in. Lengkap dengan keterangan nama, Nomer Induk Kependudukan (NIK), lokasi check in, serta tanggal dan waktu check in. Saya pun masuk ke stasiun setelah dicek suhu, meninggalkan dua orang gadis yang sedang mengunduh aplikasi PeduliLindungi.
"Nanti check out ya pak pas turun," kata petugas. Namun di pengumuman resmi KCI yang dibacakan dalam KRL menyebut tidak perlu check out. Kalau seperti hotel kan kalau nggak check out nanti tagihan bertambah, hehe. Di aplikasi PeduliLindungi juga terpampang tombol check out.
Karena penasaran, pas turun di Stasiun Depok Baru saya coba check out. Ternyata check out berhasil tapi posisinya masih tetap Stasiun Pasar Minggu. Lha saya kan keluarnya di Stasiun Depok Baru. Lho, kan aplikasi PeduliLindungi bisa melacak pergerakan kita. Entahlah.
Begitulah pengalaman pertama saya menggunakan aplikasi PeduliLindungi di stasiun Pasar Minggu. Melihat kondisi masyarakat yang tidak semua mempunyai gawai yang bisa mengunduh aplikasi PeduliLindungi, saya kira pemerintah/operator KRL perlu memikirkan opsi lain atau mekanisme lain untuk check in untuk mengakomodir masalah tersebut.
Misalnya dengan menunjukkan sertifikat vaksin atau surat keterangan dari dokter bagi yang tidak memenuhi syarat vaksin. Mungkin juga calon penumpang bisa dibantu check in secara manual menggunakan gawai yang dipegang petugas.
Operator juga harus mengantisipasi jika mendadak aplikasi PeduliLindungi error atau tidak bisa diakses agar tidak menimbulkan kerumunan. Misalnya, penumpang boleh memasuki stasiun yang penting syaratnya terpenuhi.
Terakhir, pesan bagi yang sudah punya pacar atau masih mencari pacar: peduli lindungi tidak cukup, harus ditambah dengan cintai sayangi, jika sudah siap nikahi nafkahi.
Depok, 6 September 2021