Mohon tunggu...
Setiyo Bardono
Setiyo Bardono Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Kurang Ahli

SETIYO BARDONO, penulis kelahiran Purworejo bermukim di Depok, Jawa Barat. Staf kurang ahli di Masyarakat Penulis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (MAPIPTEK). Antologi puisi tunggalnya berjudul Mengering Basah (Aruskata Pers, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (Pasar Malam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Perlunya Pembentukan Tim Pengalahan Nasional Jelang Pemilu 2019

5 November 2018   10:45 Diperbarui: 5 November 2018   11:13 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jelang Pemilu 2019, kedua paslon presiden dan cawapres sudah membentuk dan mendeklarasikan Tim Pemenangan Nasional. Tim ini akan berupaya sekuat daya dan tenaga agar paslon yang diusungnya menang. Namun jika kalah, apa yang akan Tim Pemenangan lakukan?

Seperti sebuah kompetisi, ada dua kemungkinan yang akan terjadi dalam Pemilu 2019: paslon bisa menang dan bisa juga kalah. Kedua kemungkinan harus diantisipasi, tak hanya kemungkinan menang saja yang dipikirkan. Karena itu pembentukan Tim Pengalahan Nasional sangat penting.

"Kalah pemilu itu berat, kamu tidak akan kuat, biar aku saja." Nasehat kaum millenial tersebut mungkin perlu direnungkan. Tak hanya bagi paslon, para pendukung paslon pun harus siap menang siap kalah.

Siapapun paslon yang menang harus didukung oleh rakyat Indonesia, karena merekalah pemimpin terpilih. Jangan sampai ada perseteruan berlarut-larut baik di elit politik maupun akar rumput yang memanaskan dunia nyata dan dunia maya.

Disinilah tugas berat Tim Pengalahan terutama seusai Pemilu. Tim harus bisa memotivasi paslon dan partai pendukung agar bisa menerima kekalahan serta membangkitkan semangat untuk tetap berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Kan banyak jalan untuk berjuang membangun bangsa, tak harus jadi Presiden.

Selain paslon, Tim Pengalahan juga harus mengedukasi para pendukung paslon dari elit politik hingga akar rumput. Jangan sampai ada perseteruan berkepanjangan selepas Pemilu. Siapapun Presiden dan Wakil Presiden terpilih harus didukung. Mengkritisi kebijakan pemerintah tidak dilarang, tapi yang proporsional dan membangun.

Tim Pengalahan ini bisa beranggotakan motivator handal, pemuka agama, tokoh masyarakat dan lain-lain. Lalu apa tugas Tim Pengalahan menjelang Pemilu. Bisa saja mereka menyiapkan upaya-upaya jika paslon kalah agar bisa berbesar hati, memberi edukasi agar siap menang siap kalah. Atau memberi masukan pada Tim Pemenangan terkait strategi mengalahkan paslon lain.

Lalu apa tugas Tim Pengalah jika paslon yang diusung ternyata menang. Justru tugasnya lebih berat karena harus mengingatkan pada paslon dan para pendukungnya agar tidak sombong dan meledek paslon yang kalah. Bagi paslon selepas kemenangan, tugas berat menanti yaitu menjalankan amanat sebagai presiden dan wapres serta menepati janji-janji sewaktu kampanye.

Tim Pengalahan juga harus mendorong agar paslon pemenang merangkul paslon yang kalah agar bisa bersinergi membangun bangsa. Jika paslon dan elit politik bisa berangkulan maka para pendukungnya juga akan damai.

Kondisi jelang Pemilu 2018 terlihat mulai memanas terutama di media sosial. Tentu saja semua ingin paslon yang didukungnya memenangi Pemilu 2019. Namun dalam kompetisi, semua pihak tentu saja ada yang menang ada yang kalah. Jangan sampai sehabis Pemilu kita disibukkan dengan perseteruan-perseteruan yang tidak produktif dan hanya menguras energi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun